SuaraJatim.id - Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten yang menarik karena banyaknya sejarah Kabupaten Bojonegoro yang melekat dan penting terjadi di daerah ini. Sejarah mengenai Kabupaten Bojonegoro selalu menjadi istimewa karena menjadi salah satu bagian penting dari eksistensi Indonesia. Oleh karena itu, berikut sejarah Kabupaten Bojonegoro serta penjelasan lain tentang kabupaten ini.
Kabupaten Bojonegoro merupakan salahi satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tuban, Lamongan, Nganjuk, Madiun, NGawi, dan Blora. Sudah banyak diketahui bahwa agama Hindu adalah agama awal Indonesia. Sejak jaman kerajaan hingga saat ini masih ada penduduk yang memeluk agama Hindu. Hingga abad ke-16, Kabupaten Bojonegoro merupakan kekuasaan Kerajaan Majapahit, kemudian daerah ini menjadi wilayah Kerajaan Demak. Kerajaan Demak mendatangkan ilmu baru yakni berupa agama Islam.
Oleh karena itu terjadilah pergeseran nilai dan tata kehidupan masyarakat dari Hindu ke Islam. Peralihan kekuasaan ini membawa Bojonegoro masuk ke Kesultanan Pajang kemudian Kerajaan Mataram.
Pada 20 Oktober 1677 menjadi hari jadi Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun 1725, Sunan Pakubuwono II naik takhta dan pusat pemerintahan Kabupaten Jipang dipindah ke Rajekwesi sekitar 10 km selatan Kota Bojonegoro. Hal tersebut terjadi sebagai kenangan keberhasilan leluhur meninggalkan kesan baik Bojonegoro.
Baca Juga: Sifat Wajib Bagi Para Rasul: Jujur, Cerdik Hingga Dapat Dipercaya
Pemerintahan di Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro pernah dipimpin lebih dari 10 bupati sejak tahun 1677, bupati-bupati tersebut adalah Pangeran Mas Toemapel yang menjabat tahun 1677 hingga 1705, Ki Wirosentiko pada 1705 hingga 1718, Ki Songko mulai 1718 hingga 1741, R. Tumenggung Hario Matahun II mulai memimpin pada 1941 hingga 1943, R. Tumenggung Hario Matahun III pada 1973 hingga 1955, R. Ronggo Prawirodirjo I pada 1755 hingga 1756, r. Prawirodidjojo pada 1756 hingga 1760, R.M. Guntur Wiroredjo pada 1760 hingga 1800, R. Ronggo Djenggot pada 1800 hingga 1811, R. Prawirosentiko pada 1811 hingga 1816, R. TUmenggung Sumonegoro pada 1816 hingga 1821, R. TUmenggung Sosrodiningrat pada 1821 hingga 1823, R. Tumenggung Purwonegoro pada 1823 hingga 1825, R. Adipati Djojonegoro pada 1825 hingga 1827, R. Tumenggung Sosrodilogo pada 1827 hingga 1828, R. Sdipati Djojonegoro 1828 hingga 1844, R. M. Tumenggung Tirtonoto II pada tahun 1878 hingga 1888, R.M. Sosrokusumo 1888 hingga 1890, R. Adipati Aryo Reksokusumo pada 1890 hingga 1916, R. Adipati Aryo Kusumo Adinegoro pada 1916 hingga 1936, R Drajat pada 1936 hingga 1937, R. Tumenggung Achmad Surjodiningrat pada 1937 hingga 1943, R Tumenggung Oetomo pada 1943 hingga 1945, R Tumenggung Sudiman Hadiatmodjo pada 1945 hingga 1947, Mas Surowiyono pada 1947 hingga 1949, R. Tumenggung Sukardi pada 1949 hingga 1950, R. Sundaru pada 1950 hingga 1951, Mas Kusno Suroatmodjo 1951 hingga 1955, R Baruno Djojoadikusumo 1955 hingga 1959, R Soejitno pada 1959 hingga 1960, R Tamsi Tedjo pada 1960 hingga 1968, Sandang pada 1968 hingga 1973, Alim Sudarsono pada 1973 hingga 1978, Soeyono pada 1978 hingga 1983, Soedjito pada 1983 hingga 1988, Imam Soepardi pada 1988 hingga 1993 dan 1993 hingga 1998, Atlan pada 1998 hingga 2003, Muhammad Santoso pada 2003 hingga 2008, Suyoto pada 2008 hingga 2013 dan 2013 hingga 2018, Suprianto pada 2018 hingga 2018 dan saat ini Kabupaten Bojonegoro dipimpin oleh Dr. Hj. Anna Muawanah sejak 2018.
Tempat Wisata Kabupaten Bojonegoro
Selain memiliki sejarah yang panjang, Kabupaten Bojonegoro juga memiliki banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tempat wisata di Kabupaten Bojonegoro adalah Alun-Alun Bojonegoro, Agrowisata Belimbing, Wana Tirta Dander, Bendungan Gerak, Taman Rajekwesi, Waduk Pedang, Teksas Wonocolo, Air Terjun Krondonan, Bukit Tono, Air Terjun Kedung Peti, Air Terjun Kedung Maor, Mata Air Desa Sumber Arum, Kayangan Api, Waduk Pacal, Negeri di Atas Angin, Hutan Jati Bojonegoro, Grojogan Pucangarum, Air Terjun Clebung Bubulan, Air Terjun Kedung Gupit, Air Terjun Goa Kikik, Sendang Grogolan, Banyu Kuning, Watu Gandul, Go Fun Theme Park, dan Taman Wisata Sariyo. Tempat wisata di atas menarik karena didominasi air terjun, bendungan, dan taman. Tentu saja tempat-tempat tersebut cocok dijadikan destinasi wisata.
Topologi
Baca Juga: 4 Kelompok Sifat Wajib Allah: Nafsiyah, Salbiyah, Maani, Manawiyah
Keadaan topologi Kabupaten Bojonegoro yakni berdiri di atas tanah berbukit. Dataran tinggi dan dataran rendah banyak dijumpai di wilayah ini. Jenis tanah kabupaten ini adalah Tanah Grumosol, Alluvial, Litosol dan lain sebagainya. Bojonegoro beriklim tropis dengan musim penghujan dan musim kemarau. Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah yang subur.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan Sejarah Kabupaten Bojonegoro. Kabupaten Bojonegoro merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang unik dan istimewa dengan berbagai cerita sejarah, destinasi wisata, dan topologinya. Oleh karena itu, menarik sekali apabila dipelajari lebih lanjut.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Hukum Menghadiri Undangan Acara Khitanan, Ulama Beda Pendapat?
-
7 Keistimewaan Kedekatan Desy Ratnasari dan Ruben Onsu
-
Apakah Salat Tahajud Harus Tidur Dulu? Ini Penjelasan Ulama
-
Cerita Steven Wongso Mualaf: Setelah Putus dengan Arafah Rianti, Ibu Tak Tahu
-
Mengapa Saudara Sepersusuan Tidak Boleh Dinikahi dalam Islam? Ini Penjelasannya
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?