Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 09 Desember 2021 | 17:54 WIB
Seorang warga sedang mengamati pemukiman dari atas rumahnya yang terendam material akibat hujan deras di kawasan Gunung Semeru di Dusun Kamar Kajang, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021). [Antara/Zabur Karuru]

SuaraJatim.id - Ditemukan aliran sungai baru yang terbentuk akibat erupsi Gunung Semeru, pada Sabtu (4/12/2021). Warga diimbau mewaspadai adanya temuan tersebut.

Hal itu diungkap Kompartemen Kebencanaan Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS). Aliran sungai baru itu persisnya ditemukan di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur. 

"Tanggul sisi utara jebol. Aliran air, lumpur dan lahar dari atas, terhambat menjebol tanggul dan berbelok ke kiri, mengalir ke kawasan pemukiman dan juga bekas pabrik tepung," kata Wakil Ketua Kompartemen Kebencanaan IKA ITS Heri Inprasetyobudi melalui keterangannya, mengutip dari Antara, Kamis (9/12/2021). 

Ia melanjutkan aliran sungai itu mulai muncul pada Senin (6/12/2021) sore.

Baca Juga: Korban Jiwa Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 43 Orang

Kemudian, mulai nampak jelas menjadi sungai baru dengan aliran yang kian deras esok harinya, Selasa (7/12/2021) siang.

Kompartemen Kebencanaan ITS akan segera menginformasikan temuan tersebut kepada pihak terkait, sehingga bisa segera diantisipasi,supaya tidak berpotensi menjadi bencana susulan.      

"Ini perlu diwaspadai, jangan sampai sungai baru ini nantinya menjadi kanalisasi limpahan banjir lahar susulan," katanya. 

Humas Kompartemen Kebencanaan IKA ITS,  Radian Jadid menuturkan selain tanggap darurat dan penanganan korban bencana secara cepat dan tepat, bencana Semeru ini memberikan pekerjaan rumah untuk memikirkan tentang Early Warning System (EWS) atau sistem deteksi dini bencana. 

Kemudian edukasi dan pembelajaran kebencanaan bagi masyarakat, recovery dan rehabilitasi serta pengoptimalan penggunaan dan pemanfaatan teknologi, termasuk tentang penjernihan air, panel surya, mikrohidro, pakan ternak, dan sebagainya. 

Baca Juga: PDHI Jatim Kerahkan 31 Dokter Hewan Periksa Kondisi Ternak Korban Erupsi Gunung Semeru

"Selanjutnya tim Kebencanaan IKA ITS akan terus melakukan mitigasi dan riset lebih lanjut untuk memastikan kondisi Gunung Semeru serta rencana tindak lanjut yang bisa dilakukan untuk solusi jangka panjang terhadap potensi bencana Semeru pada khususnya dan kebencanaan di Indonesia pada umumnya," katanya. 

Terkini, berdasar data yang terhimpun, per Kamis (9/12/2021) pukul 12.00 WIB, jumlah korban meninggal dari erupsi Gunung Semeru bertambah empat orang.

Sehingga totalnya menjadi 43 orang korban meninggal. Sementara itu, warga luka-luka ada 104 orang, yang mana sebanyak 32 orang mengalami luka berat dan 82 lainnya luka sedang.

Sumber: Antara

Load More