Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 13 Desember 2021 | 18:26 WIB
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono [SuaraJatim/Muchlis Ubaidhillah]

SuaraJatim.id - Pemerintah Kabupaten Kediri tiba-tiba menghentikan sementara proses ujian perangkat desa kedua karena banyaknya aduan dari peserta pada penilaian di tes pertama.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono, mengatakan kesalahan penilaian itu terjadi pada tes sebelumnya pada 9 Desember lalu di Basement SLG dan Convention Hall SLG. Diduga kesalahan sistem penilaian dilakukan oleh pihak ketiga yang melaksanakan test.

"Menghentikan sementara pelaksanaan pengisian perangkat desa yang akan direncanakan pada tanggal 16 Desember 2021 yang terdiri dari 7 Kecamatan, 61 Desa, serta 114 lowongan jabatan perangkat desa," ujar Bupati yang kerap disapa Mas Dhito Senin (14/12/21) siang.

Pihaknya juga menegaskan bahwa dalam proses pengangkatan perangkat desa harus mengacu pada UU Nomor 6 Tahun 2014, Perda Kabupaten Kediri Nomor 5 Tahun 2017, dan Perbup Kediri Nomor 48 Tahun 2021, maka berdasarkan peraturan perundang-undangan di atas, pelaksanaan pengangkatan perangkat desa harus berazaskan transparansi dan akuntabilitas.

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Gol Tunggal Frets Butuan Bawa Persib Bandung Bungkam Persik Kediri

“Hal tersebut sesuai dengan visi misi saya terkait reformasi birokrasi dan pelayanan publik,” katanya menambahkan.

Selama pemberhentian sementara proses pengisian perangkat tersebut, Mas Dhito juga memerintahkan kepada Inspektorat untuk segera mengusut tuntas kesalahan pada sistem penilaian tersebut.

“Saya instruksikan Kepada Tim Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa khususnya Inspektorat untuk segera memeriksa dan mengusut tuntas adanya indikasi kuat pelanggaran penilaian hasil ujian tertulis pengisian perangkat desa,” terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, D. Sampurno, menjelaskan pemberhentian sementara atas pelaksanaan seleksi perangkat pada 16 Desember mendatang ini karena adanya indikasi kecurangan di pelaksanaan tes 9 desember lalu.

“Karena ada indikasi kecurangan untuk tgl 9 lalu dan sekarang tahap verifikasi inspektorat,” tuturnya.

Baca Juga: Tekuk Persik, Persib Bandung Tutup Putaran Pertama Liga 1 dengan Kemenangan

pihaknya juga menambahkan, pemberhentian sementara tersebut karena pihak ketiga dari pelaksana di tanggal 9 dan 16 merupakan universitas yang sama.

“Tanggal 16 itu kebetulan panitia pihak ketiganya sama dengan yang tanggal 9 jadi ikut dihentikan sampai menunggu proses pemeriksaan,” terangnya.

Salah satu pelapor, berinisial DAS, mendukung penuh tindakan yang dilakukan oleh Mas Dhito teraebut. Ia berharap agar nantinya hal ini benar-benar diusut tuntas oleh tim fasilitasi dari Pemerintah Kabupaten Kediri.

“Ya, saya mendukung penuh tindakan Mas Dhito ini, semoga Mas Dhito dan jajarannya mampu mengusut tuntas kesalahan penilaian ini,” ujarnya.

Kontributor: Muchlis Ubaidhillah

Load More