SuaraJatim.id - Kasus penganiayaan bocah Sekolah Dasar (SD) di Jember ditangani kepolisian setempat. Bocah berinisial AJ (12), kelas 6 SD didampingi orangtuanya melaporkan temannya berinisial P (12).
AJ merupakan warga Desa Rambipuji Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember Jawa Timur ( Jatim ). Ia melaporkan kasus penganiayaan ke polisi, Senin (13/12/2021). Penganiayaan sendiri terjadi di sekolahannya, SD Kaliwangi 7.
Orang tua korban mengaku tidak terima anaknya jadi korban penganiayaan, karena keluarga terduga pelaku enggan bertanggung jawab dan dinilai tidak memiliki etikat baik.
Meskipun beberapa kali pihak korban atau terduga pelaku sudah dilakukan proses mediasi oleh pihak sekolah. Kasus ini sendiri terjadi sepekan lalu. Hal ini diungkapkan ayah korban, Totok Winarto (42).
Baca Juga: Meskipun Gempa Tak Potensi Tsunami, TNI Pantau Bibir Pantai Selatan Jember
"Kejadian anak saya dipukul itu sekitar Seminggu yang lalu, Senin (6/12) kemarin. Kejadian pemukulan itu terjadi saat pulang sekolah setelah ujian di sekolah," kata Totok.
Totok menceritakan kronologis kasusnya. Saat itu terduga pelaku berinisial P (12). Memukul korban karena tidak datang saat dipanggil.
"Gara-gara anak saya tidak menoleh saat dipanggil. Kemudian dipukul itu," katanya seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com.
Dari informasi yang diterima dari korban, lanjut Totok, pemukulan yang dilakukan terduga pelaku dilakukan sendirian.
"Tapi anak itu (terduga pelaku) tidak mau mengaku. Bilangnya dikeroyok sama 5 orang anak lainnya. Nah tidak ada tanggung jawabnya ataupun minta maaf baik-baik. Akhirnya saya tidak terima dan lapor ke polisi ini," ungkapnya.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Jember, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Totok juga mengaku tidak terima, karena akibat luka bengkak di mata sebelah kanan anaknya. Sampai harus dilakukan tindakan operasi di rumah sakit
"Saat itu setelah kejadian, anak saya di bawa ke RSD Balung. Terpaksa dilakukan operasi karena ada luka di bagian dalam kelopak mata bawah sebelah kanan. Awalnya anak saya mengaku pusing, baru kemudian diperiksa itu dan ada luka di dalam matanya. Saya gak tega," kata Totok.
Terkait laporan ke polisi, pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu, sebelumnya masih menunggu etikat baik dari pihak keluarga terduga pelaku.
"Tapi seminggu tidak ada kabar. Lebih baik saya lapor polisi. Pihak sekolah juga sudah saya kabari. Menyerahkan keputusan kepada saya. Saya terima kasih dibantu mediasi dan membawa anak saya ke rumah sakit setelah kejadian pemukulan itu," katanya.
Totok bersama istri dengan anaknya mendatangi Mapolres Jember. Polisi mengarahkan orang tua korban, untuk berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA} Satreskrim Polres Jember.
"Saya berharap setelah ini ada tindakan tegas. Saya terpaksa lapor polisi untuk keadilan anak saya. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ujarnya.
Berita Terkait
-
Meskipun Gempa Tak Potensi Tsunami, TNI Pantau Bibir Pantai Selatan Jember
-
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Jember, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Gerebek Sabung Ayam, Polisi Jember Amankan 34 Motor yang Ditinggal Kabur Pemiliknya
-
Jadi Urat Nadi Perekonomian, Bupati Jember Perbaiki Jalan Sepanjang 1.000 Kilometer
-
Bupati Jember : Musik Patrol Cerminkan Sinergi dan Kolaborasi
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat