SuaraJatim.id - Seluas 4.124 hektare lahan tambak di empat kecamatan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur terdampak banjir. Akibatnya, para petambak menderita kerugian ditaksir mencapai belasan miliar Rupiah.
Berdasarkan data Dinas Perikanan Lamongan, empat kecamatan yang terdampak banjir luapan sungai Bengawan Njero meliputi Kecamatan Kalitengah, Glagah, Turi dan Karangbinangun.
Rinciannya, 1.950 hektare di 17 desa Kecamatan Kalitengah, 836 hektare di delapan desa Kecamatan Karangbinangun, 720 hektare di sembilan desa Kecamatan Glagah, dan 618 hektare di enam desa Kecamatan Turi. Kerugian yang dialami petambak mencapai Rp 19 miliar.
“Itu data yang kita dapatkan saat turun langsung ke lapangan melihat kondisi di wilayah Bengawan Njero,” ujar Plt Kepala Dinas Perikanan Lamongan, Yuli Wahyuono, mengutip dari Beritajatim.com --jejaring media Suara.com, Senin (20/12/2021).
Baca Juga: Lumajang Terendam Banjir Luapan Sungai Menjangan
Bahkan, kata Yuli, luasan lahan sawah tambak yang terdampak ini bisa lebih luas lagi, karena banjir hingga kini masih melanda kawasan Bengawan Njero.
“Curah hujan bulan ini cukup tinggi, akibat adanya fenomena La Nina, yang menyebabkan potensi bencana hidrometeorologi datang lebih cepat,” beber Yuli.
Sementara itu, salah satu petambak asal Desa Kemlagi Lor, Kecamatan Turi, Khusnul Khotim menuturkan, tambak-tambak di wilayahnya terendam banjir hampir setiap tahun.
“Banjir sudah lebih dari sepekan mas. Banjir seperti ini hampir setiap tahun kami alami jika musim hujan datang, apalagi jika ada tanggul sungai yang jebol,” kata Khotim.
Guna mengantisipasi agar ikan-ikan budidaya tak lepas, petambak memasang waring (jaring) di setiap pematang.
Baca Juga: Viral Banjir Lahar Dingin Semeru Jadi Tontonan, Warganet: Jangan Dekat-dekat Itu Bahaya!
Khotim menambahkan, petani harus mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra agar ikan-ikan budidaya mereka tetap aman saat banjir.
“Kita keluarkan biaya ekstra untuk beli waring, dan juga biaya tenaga untuk memasang waring-waring ini,” tandasnya.
“Kami harap, banjir cepat surut, karena ikan-ikan dan udang ini masih kecil-kecil. Baru saja ditebar lalu banjir datang,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Gubernur Khofifah Apresiasi KTH dan Penyuluh Kehutanan se-Jatim: NTE Tertinggi Nasional
-
Usai Wukuf, Gubernur Khofifah akan Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan
-
Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak
-
Gubernur Khofifah Ibadah Haji: Tata Kelola Masjidil Haram Tahun Ini Sangat Bagus