SuaraJatim.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mewacanakan buka fasilitas karantina COVID-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Fasilitas ini terutama untuk memenuhi kebutuhan tempat isolasi bagi pelaku perjalan luar negeri.
Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, pihaknya masih mempertimbangkan kemungkinan membuka fasilitas karantina di Surabaya.
"Ada kemungkinan kita akan membuka satu lagi di Surabaya, tetapi ini masih dalam proses diperhitungkan atau dipertimbangkan," katanya mengutip dari Antara, Jumat (24/12/2021).
Lilik belum menyampaikan secara detail mengenai rencana pembukaan fasilitas karantina di Kota Surabaya guna memenuhi kebutuhan pelaku perjalanan dari luar negeri. Dia hanya mengatakan bahwa Kepala BNPB mengunjungi Surabaya untuk mengecek sistem pelayanan karantina di kota itu.
Baca Juga: Begini Skema Antisipasi Penyebaran Varian Omicron Saat Libur Natal hingga Tahun Baru 2022
"Makanya Kepala BNPB sidak ke sana untuk bagaimana sistem yang sudah dibangun itu bisa berjalan dengan smooth (baik), dengan rapi lagi, sehingga tidak ada lagi penumpukan para penumpang kita," kata Lilik.
Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan aturan karantina baru bagi pelaku perjalanan yang datang dari luar negeri. Tujuannya untuk mencegah persebaran virus SARS-CoV-2 varian Omicron.
Ketentuan baru tersebut mengharuskan warga negara Indonesia yang baru tiba dari luar negeri setelah menjalani tes RT-PCR ulang harus menjalani karantina selama 10x24 jam.
Warga Indonesia yang baru datang dari 11 negara yang meliputi Afrika Selatan, Botswana, Hong Kong, Angola, Zambia, Zimbabwe, dan Malawi.
Kemudian Mozambique, Namibia, Eswatini, dan Lesotho harus menjalani karantina lebih lama, selama 14 hari.
Baca Juga: Buat yang Mau Bepergian, Ini Lokasi dan Tarif Tes PCR KAI Daop 8 Surabaya Selama Nataru
Pekerja migran Indonesia dan pelajar atau mahasiswa yang sudah menamatkan studi di luar negeri serta pegawai pemerintah yang pulang dari dinas luar negeri bisa menjalani karantina di Wisma Atlet atau fasilitas isolasi yang disediakan oleh pemerintah secara gratis.
Warga di luar kategori itu harus menjalani karantina di fasilitas berbayar. Namun hotel dan fasilitas karantina yang tersedia bagi pelaku perjalanan dari luar negeri belum mencukupi.
Akibat kondisi itu, sempat menimbulkan antrean panjang pelaku perjalanan yang menunggu masuk ke tempat karantina. Lilik mengatakan bahwa penumpukan pelaku perjalanan dari luar negeri sempat terjadi pada Sabtu (18/12) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, karena fasilitas karantina yang tersedia belum mencukupi.
"Kondisi dari tempat karantina ini kan masih belum mencukupi, belum siap, nah inilah yang sedang disiapkan," kata Lilik.
Sumber: Antara
Berita Terkait
-
Profil Jaiden Law, Winger Keturunan Surabaya Kelahiran Sydney yang Bakal Trial di Klub Spanyol
-
Rayhan Hanan Buka-bukaan Soal PR Besar Persija Jakarta, Optimis Bangkit?
-
BRI Liga 1: Imbangi Persija, Misi Persebaya Surabaya Masih Belum Tuntas?
-
Wawali Surabaya Dilaporkan Polisi! Gara-Gara Bela Pekerja yang Ijazahnya Ditahan?
-
Siapa Miles de Vries? Winger FC Utrecht Keturunan Surabaya OTW Bela Timnas Indonesia di Piala Dunia
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan
-
Heboh Isu KPK Geledah Dispora Jatim, Terungkap Fakta Sebenarnya
-
Terungkap Korban Oknum Guru Lumajang yang Lakukan Pelecehan Seksual Lebih Banyak
-
Berkat Program BRI, Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Sukses Bangkit dan Berdayakan Kaum Wanita
-
UMKM Binaan BRI Ikuti Pameran Internasional FHA-Food & Beverage 2025 di Singapura