Di sisi lain, hari jadi Kabupaten Jember yang sudah tua telah disepakati dimulai sejak masa penjajahan Belanda di Nusantara. Kesepakatan tersebut didasarkan pada Staatsblad Nomor 322 tanggal 9 Agustus 1928.
Staatsblad Nomor 322 tersebut menjelaskan tentang peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda terkait penataan kembali pemerintahan desentralisasi di Wilayah Provinsi Jawa Timur.
Secara spesifik, Staatsblad tersebut mengatur tentang Regenschap Djember yang berdiri sendiri sebagai masyarakat kesatuan hukum. Peraturan tersebut memang secara resmi disahkan pada tanggal 21 Agustus 1928.
Akan tetapi, peraturan yang ada di dalam Staatsblad ini baru berlaku sejak tanggal 1 Januari 1929. Tanggal tersebut kemudian menjadi tanggal resmi masyarakat Kabupaten Jember merayakan hari jadi daerah mereka.
Perkembangan Administratif Wilayah Kabupaten Jember
Sejak 1 Januari 1929, saat Staatsblad Nomor 322 di atas berlaku, hingga hari ini, Kabupaten Jember telah mengalami banyak perubahan secara administratif. Berikut adalah beberapa perubahan yang pernah terjadi.
Berdasarkan Staatsblad Nomor 46 tahun 1941, wilayah distrik Regenschap Djember yang semula berjumlah 7 distrik, dipecah menjadi 25 onderdistrik.
Kemudian pada tahun 1950, Regenschap Djember ditetapkan sebagai Kabupaten Jember sesuai dengan perda dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pemerintah Daerah Kabupaten di Jawa Timur.
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1976, dibentuk Wilayah Kota Jember dengan penataan wilayah-wilayah yang baru.
Baca Juga: Setelah Gempa, Jember Diterjang Angin Kencang, Tercatat Satu Korban Jiwa
Terakhir, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten Jember melakukan penataan kelembagaan dan struktur organisasi sejak tanggal 1 Januari 2001.
Utamanya adalah penghapusan Kota Administratif Jember. Demikian sejarah Kabupaten Jember secara administratif, dalam bagian selanjutnya kita akan membahas hal-hal ringan seputar Kabupaten Jember.
Kepala Daerah Kabupaten Jember Sejak Tahun 1929 Sampai 2021
Pemerintahan Kabupaten Jember pada tahun 1929-1942 dipegang oleh Noto Hadinegoro. Setelah itu pemerintahan dilanjutkan oleh Boediardjo selama satu tahun, R. Soedarman selama 4 tahun, Roekmoroto selama 3 tahun, dan R. Soekarto selama 7 tahun.
Pemegang tongkat kepemimpinan Kabupaten Jember selanjutnya adalah R. Soedjarwo yang kepemimpinannya berlangsung sejak tahun 1957-1959, Moh. Djojosoemardjo sejak tahun 1959-1961, R. Soedjarwo sejak tahun 1961-1964, R. Oetomo sejak tahun 1964-1967, dan Moh. Huseindipotruno sejak tahun 1967-1968. Kemudian kepemimpinan digantikan selama bertahun-tahun oleh 16 pimpinan yang berbeda. Saat artikel ini ditulis, pemimpin yang bertanggung jawab memimpin Kabupaten Jember adalah H. Hendy Siswanto.
Berbagai Macam Pariwisata di Kabupaten Jember
Berita Terkait
-
Selama 2021, Kasus Jual Beli 'Minuman dan Obat-obatan Haram' di Jember Masih Tinggi
-
Angin Kencang Melanda Lima Kecamatan di Jember, Dua Keluarga Mengungsi
-
Warga Jember Meregang Nyawa Gegara Tegur Knalpot Bising
-
Setelah Gempa, Jember Diterjang Angin Kencang, Tercatat Satu Korban Jiwa
-
Pengendara Motor di Jember Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
Terpopuler
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Saat Kibarkan One Piece Dianggap Ancaman, Warung Madura Ini Viral Jadi 'Musuh Dunia'
- 47 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Agustus: Dapatkan Skin Itachi dan Parafal
Pilihan
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
Terkini
-
Cinta Bola, Cinta OPPO! Serunya OPPO Fan Zone di BRI Super League
-
Anti Tagihan Bengkak: Panduan Cerdas Memilih Mesin Cuci Hemat Listrik
-
BRI Perluas Layanan ke Taiwan, Disambut Antusias Ribuan Pekerja Migran Indonesia
-
Polri-Bulog Gelar Pasar Murah di Madiun, Distribusikan 6 Ton Beras
-
Demam One Piece vs Nasionalisme, Khofifah: Jangan Kibarkan Jolly Roger di Samping Merah Putih!