SuaraJatim.id - Surat Thaha Ayat 41. Thaha merupakan surat ke-20 dalam Alquran yang terdiri dari 135 ayat. Salah satu ayat di dalamnya yang menarik untuk dikaji dan dipahami adalah Surat Thaha ayat 41.
Surah Thaha ayat 41 menjelaskan ketika Allah memilih Nabi Musa sebagai utusan-Nya atau lihat di sini. Ayat 41 ini erat kaitannya denga ayat sebelum dan sesudahnya, khususnya mulai dari ayat 40-44.
Dalam kandungan 5 ayat ini, selain Allah memilih Musa sebagai nabi, juga diterangkan mengenai perintah Allah kepada Musa dan Harun untuk menghadap Firaun. Mereka berdua juga diperintahkan agar berkata dengan lembut ketika menghadap Firaun.
Berikut lafaz latin Surah Thaha ayat 41 beserta artinya:
Baca Juga: An Nisa Ayat 59: Bacaan Latin, Sejarah, dan Kandungan Surat
"Wasthana'tuka Linafsi"
Artinya:
"Dan aku telah memilihmu untuk diriku"
Aku di dalam ayat itu adalah Allah. Sedangkan mu dalam kata memilihmu adalah Nabi Musa. Memilih dalam ayat ini bermakna menjadikan Nabi Musa sebagai utusan Allah.
Mengenai ayat ini, terdapat sejumlah pendapat dari berbagai kitab tafsir ataupun mufasir (ahli tafsir). Berikut pendapat atau penefasiran dari berbagai kitab atau mufasir:
Baca Juga: Artis Gita Sinaga Ngaku Sering Salat dan Hafal Alquran Meski Kristen, Ini Alasannya
1. Kitab Tafsir Jalalain
Wasthana'tuka yang berarti Aku telah memilihmu dimaknai telah menjadikanmu (Musa) sebagai orang yang terpilih. Sedangkan "Linafsi" yang berarti untuk diriku, dimaknai untuk mengemban risalah.
2 Tafsir Ibnu Katsir
Ayat 41 surat ar rahman ini memiliki arti Aku (Allah) telah memilihmu (Musa) sebagai rosul, yakni sesuai yang aku inginkan dan aku kehendaki. Dalam sebuah hadist diterangkan Rasulullah SAW bersabda:
"Adam dan Musa pernah bertemu, Musa lantas bertanya kepada Adam: Engkau yang membuat umat manusia menderita dan mengeluarkan dari surga? Adan menjawab: Engkau Musa telah dipilih Allah untuk mengenban risalahnya dan dia lebih memilih dirimu untuk dirin-Nya serta menurunkan taurat kepadamu? Musa menjawab: Benar". Adam bertanya kembali: Apakah engkau mendapatkannya telah ditetapkan padaku sebelum dia menciptakan diriku? Musa menjawab: Ya. Adam mengalahkan argumen Musa". (HR Bukhari dan Muslim.
3. Tafsir Kementerian Agama
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah telah memilih Musa menjadi Rasul. Musa diperintahkan untuk menegakkan hujah, memimpin manusia dan mengajak bertauhid kepada Allah. Musa sebagai perantara Allah dengan makhluknya.
Penyampaian agama dan ajaran yang dibawa bertujuan untuk membawa manusia hidup bahagia di dunia dan akhirat.
4. Tafisr Quraish Shihab
Dalam ayat ini dimaknai "Kami telah memilihmu untuk diberi wahyu dan menyampaikan risalah-Ku".
Demikian penjelasan menganai Surat Ar Rahman ayat 41. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bisa mengamalkan apa yang menjadi hikmah yang terkandung di dalamnya.
Kontributor : Muhammad Aris Munandar
Berita Terkait
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
Terkini
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir
-
Cawagub Risma akan Normalisasi Sungai Kali Porong untuk Sumber Air: Kalau Beli Mahal
-
Terkuak Pemicu Pembacokan Sampang, Polda Jatim Beberkan Motif Sebenarnya