SuaraJatim.id - Sebuah unggahan di media sosial menggegerkan warganet. Kasus pelecehan seksual terhadap mahasiswi kembali terjadi. Kali ini di Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Cerita pengakua pelecehan seksual dari mahasiswi ini diunggah akun Instagram @dear_unesacatcallers. Unggahan tersebut segera menjadi sorotan warganet, termasuk civitas akademika kampus keguruan tersebut.
Bahkan pihak kampus telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus tersebut. Hal ini disampaikan Humas Unesa, Vinda Maya. Ia mengatakan pihaknya saat ini telah Fokus untuk mengusut informasi tersebut.
Vinda Maya menegaskan kalau tim yang dibentuk berasal dari jurusan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.
Baca Juga: Sedia Payung Rek! Cuaca Surabaya Raya Hari Ini, Akan Diguyur Hujan Ringan
"Betul (ada upaya mengusut) kasus ini, sedang diusut tim dari Jurusan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Minggu, (09/11/2021) malam.
Tim tersebut telah melakukan investigasi dan mengumpulkan seluruh bukti-bukti terkait. Agar kasus dugaan pelecehan yang dilakukan dosen kepada mahasiswanya segera terungkap.
Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah Dalam unggahan akun @dear_unesacatcallers menceritakan kronologi secara umum pelecehan yang dialami salah satu mahasiswi Unesa.
Kejadian tersebut bermula saat si mahasiswi yang disebut dengan inisial A sedang melakukan bimbingan skripsi. Bimbingan skripsi itu dilakukan antara mahasiswi A dengan dosen H. Bimbingan skripsi tersebut dilakukan di sebuah ruangan yang dulu sekitar tahun 2020 yang dipakai untuk gedung jurusan hukum.
Saat melakukan bimbingan skripsi itu, dalam ruangan hanya ada antara korban A dengan dosen berinisial H tersebut. Maklum, waktu bimbingan skripsi dilakukan di saat sore hari di saat banyak orang lainnya yang sudah pulang.
Baca Juga: 4 Koleksi Mobil Crazy Rich Surabaya Melvin Tenggara, Termurah Harganya Bikin Nangis
Selain itu, bimbingan skripsi di kampus ini biasanya memang dilakukan saat dosen mempunyai waktu senggang. Dan itu biasanya ada di waktu sore hari.
Bimbingan pun awalnya berjalan seperti biasanya. Bimbingan berjalan dengan diskusi dan tanya jawab antara dosen H dengan mahasiswi A. Namun, mungkin karena melihat situasi sekitar yang sudah sepi, dosen H pun memanfaatkan situasi.
Sejurus kemudian dosen H berkata pada korban A, “Kamu cantik,” yang kemudian disusul ciuman dosen H kepada mahasiswi A.
Sejak kejadian tersebut mahasiswi A merasa ketakutan untuk melakukan bimbingan skripsi. Padahal di satu sisi dia harus menyelesaikan revisi skripsi sebelum tanggal terakhir Surat Penetapan Kelulusan (SPK).
Aksi dosen untuk mendekati A ternyata tak hanya dilakukan di kampus saja. Dosen H ternyata juga beberapa kali melakukan panggilan video kepada A dengan menggunakan aplikasi WhatsApp. Masalahnya saat melakukan panggilan tersebut, dosen H tak memakai busana atas.
Sekuat tenaga mahasiswi A mencoba untuk mengabaikan panggilan tersebut. Namun satu sisi yang lain, mahasiswi A juga dibingungkan dengan tenggat waktu penyelesaian revisi skripsinya. Sedangkan untuk melakukan bimbingan secara bertemu fisik mahasiswi A mengaku takut. Dia khawatir dosen H akan berlaku lebih setelah kejadian pertama terjadi.
Masih menurut akun @dear_unesacatcallers, mahasiswi yang menjadi korban dosen H ini sebenarnya tak hanya satu. Akun @dear_unesacatcallers mengklaim sudah menerima tiga aduan korban yang menyampaikan kejadian yang sama. Semuanya mahasiswi jurusan hukum.
Pihak Universitas Negeri Surabaya (Unesa), saat ini tengah mengusut kasus terkait adanya salah satu dosenya yang diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswanya.
Terkait cerita itu, Vinda Maya menegaskan kalau tim UNESA saat ini sedang mengumpulkan bukti-bukti kasus pelecehan seksual oleh dosen bimbingan skripsi itu.
"Tim melakukan investigasi dan mengumpulkan bukti-bukti terhadap dugaan tindakan kekerasan seksual ini," katanya menambahkan.
Vinda sendiri hingga sekarang belum bisa membeberkan kondisi korban yang telah menerima pelecehan seksual. Hal itu akan dikonfirmasikan kepada kepala jurusan nya terlebih dahulu.
"Saya tanyakan ke Kajurnya dulu ya (terkait kabar korban) bentar," ujarnya menegaskan.
Berita Terkait
-
Meski Akui Kualitas Persija, Paul Munster Tak Beri Motivasi untuk Persebaya
-
Anak Ivan Sugianto Kini Berurai Air Mata, Reaksinya Saat Sang Ayah Bertindak Arogan Diungkit Netizen
-
Selamat! Ivan Sugianto Akhirnya Go International, Presiden Harus Menanggung Malu?
-
Dua Istri Hakim PN Surabaya Diperiksa Terkait Perkara Ronald Tannur
-
Skandal Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Kejagung Periksa Istri Hakim PN Surabaya Dalami Peran Ibu Terdakwa
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Heboh! Viral Detik-detik Penculikan Anak di Blitar: Korban Dibujuk Beli Jajan
-
KPU Jatim: EVP Ruang untuk Bertukar Pengalaman Mengenai Pemilu
-
Tidak Netral, Kades di Situbondo Divonis 3 Bulan Penjara dengan Percobaan
-
Inilah Isi Tim Khusus Polda Jatim yang Ditugaskan Jaga Pilkada Sampang
-
Terungkap Bunker Milik Bandar Narkoba di Surabaya, Isinya Bikin Syok