Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 15 Januari 2022 | 08:10 WIB
Pengungsi Syiah Sampang. (BBC Indonesia)

SuaraJatim.id - Pemulangan eks penganut Syiah Sampang yang mengungsi di Sidoarjo kembali terhambat. Pemulangan menunggu keputusan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Hal ini disampaikan Bupati Sampang H. Slamet Junaidi. Ia mengatakan penjemputan belum bisa dilakukan lantaran menunggu keputusan gubernur sesuai hasil rapat koordinasi dengan Pemprov.

Slamet Junaidi menyatakan, pihaknya sudah memiliki konsep penjemputan dan penyambutan kloter pertama yang diperkirakan sebanyak 25 kepala keluarga.

Tetapi, kata dia, penjemputan tersebut harus ada koordinasi antara pimpinan daerah dengan pihak Provinsi Jatim.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 15 Januari 2022 untuk Wilayah Kota Surabaya Sidoarjo dan Gresik

"Untuk proses pemulangannya menunggu keputusan Ibu Gubernur," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Jumat (14/1/2021).

"Awalnya saya punya konsep, jika warga kita akan menjemput ke Rusun Jemundo, Sidoarjo, pulangnya mampir ke Pendopo," katanya menambahkan.

Sebelumnya, Ustad Tajul Muluk yang saat ini sudah kembali ke ajaran Sunni saat dikonfirmasi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras memfasilitasi hingga bisa berhasil mengakhiri konflik dengan lancar.

Terutama, kata dia, atas kehadiran Bripka Eko Purwanto yang tidak mengenal lelah dan selalu hadir di tengah-tengah warga eks Syiah di pengungsian.

"Hanya kalimat terima kasih kepada semua pihak dan Pemkab Sampang yang bisa menyelesaikan konflik ini dan kita sebentar lagu bisa kembali ke kampung halaman berkumpul dengan sanak famili lagi," ujarnya.

Baca Juga: Polresta Sidoarjo Suntik 700 Dosis Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

Sekedar diketahui, para mantan penganut aliran Syiah tersebut merupakan warga Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Blu’uran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang.

Load More