SuaraJatim.id - Pemulangan eks penganut Syiah Sampang yang mengungsi di Sidoarjo kembali terhambat. Pemulangan menunggu keputusan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Hal ini disampaikan Bupati Sampang H. Slamet Junaidi. Ia mengatakan penjemputan belum bisa dilakukan lantaran menunggu keputusan gubernur sesuai hasil rapat koordinasi dengan Pemprov.
Slamet Junaidi menyatakan, pihaknya sudah memiliki konsep penjemputan dan penyambutan kloter pertama yang diperkirakan sebanyak 25 kepala keluarga.
Tetapi, kata dia, penjemputan tersebut harus ada koordinasi antara pimpinan daerah dengan pihak Provinsi Jatim.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 15 Januari 2022 untuk Wilayah Kota Surabaya Sidoarjo dan Gresik
"Untuk proses pemulangannya menunggu keputusan Ibu Gubernur," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Jumat (14/1/2021).
"Awalnya saya punya konsep, jika warga kita akan menjemput ke Rusun Jemundo, Sidoarjo, pulangnya mampir ke Pendopo," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Ustad Tajul Muluk yang saat ini sudah kembali ke ajaran Sunni saat dikonfirmasi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras memfasilitasi hingga bisa berhasil mengakhiri konflik dengan lancar.
Terutama, kata dia, atas kehadiran Bripka Eko Purwanto yang tidak mengenal lelah dan selalu hadir di tengah-tengah warga eks Syiah di pengungsian.
"Hanya kalimat terima kasih kepada semua pihak dan Pemkab Sampang yang bisa menyelesaikan konflik ini dan kita sebentar lagu bisa kembali ke kampung halaman berkumpul dengan sanak famili lagi," ujarnya.
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Suntik 700 Dosis Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun
Sekedar diketahui, para mantan penganut aliran Syiah tersebut merupakan warga Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Blu’uran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang.
Berita Terkait
-
Sampang Mencekam: Konflik Pilkada Renggut Nyawa Pendukung Calon Bupati
-
Polisi Ungkap Motif Carok Maut di Sampang Madura, Berawal dari Ribut Dua Kubu Kiai
-
Jelang Hari Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Gibran Beri Pesan Begini untuk Kepala Daerah
-
5 Fakta Tragedi Carok Sampang Jelang Pilkada Madura: Korban Tinggalkan Anak Kecil, Punya Adik Difabel
-
Harga Diri atau Nyawa? Dilema Tragis di Balik Budaya Carok
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
Terkini
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei
-
Pesan Penting Said Abdullah untuk Kader PDIP Jatim di Masa Tenang