SuaraJatim.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik menggerebek praktik tes swab antigen ilegal di komplek ruko Terminal Bunder, Selasa (18/1/2022).
Swab test tanpa izin resmi itu terungkap dilakukan oleh perusahaan outsourcing asal Mojokerto. Ada sebanyak 697 orang yang melakukan tes swab secara ilegal. Mereka ini rencananya akan bekerja di pabrik mie instan Gresik dan mensyaratkan tes Covid-19 tersebut.
Kepala Dinkes Gresik dr. Mukhibatul Khusnah mengaku kaget terungkapnya praktik swab antigen yang digelar tidak di tempat layanan kesehatan. Malah bertempat di ruko Terminal Bunder.
"Tidak pernah ada seperti. Kaget kok ada dari luar Gresik menggelar Swab Antigen massal di sini tanpa pemberitahuan," katanya.
Baca Juga: Ratusan Warga RW 02 Kelurahan Krukut Tes Swab Massal, 10 Positif COVID-19
Husna sendiri mengaku keheranan terkait aktivitas tersebut. Pasalnya, tes swab massal yang jumlah pesertanya ratusan, namun hanya dilayani oleh dua orang tenaga medis. Sebab idealnya, harus dilayani empat hingga lima tenaga medis.
"Kenapa tes swab massal harus izin, karena kalau ada yang positif pihak pemerintah bisa malakukan tracing," paparnya.
Jika sebelumnya perusahaan outsourcing meminta izin, kemungkinan besar pihaknya akan menfasilitasi. Ditambah, kondisi saat ini memang masih rawan penyebaran Covid-19.
"Kami bubarkan, total ada 250 orang (calon pekerja) sudah di Swab Antigen. Rencananya Swab Antigen digelar dua hari, kami tidak izinkan di posisi ini. Dishub punya kebijakan terkait lokasi di sini," beber Khusna.
Dinkes Gresik menyerahkan kasus itu kepada pihak terkait untuk pemberian sanksi maupun proses hukum.
Baca Juga: Gelar Tes Swab di Sekolah Disdikpora Jogja Sebut Hasil Positif di Bawah 50 Orang
Sementara itu, Direktur CV Ardas selaku penyalur tenaga kerja di perusahaan yang ada di Gresik mengakui jika tindakannya salah. Penempatan swab di Terminal Bunder dalih kantornya tidak layak.
"Kami menggelar swab di Terminal Bunder Gresik bersama rekanan Klinik Laboratorium Gajah Mada di wilayah Mojosari, Mojokerto," tukasnya.
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
-
Hari Kanker Sedunia, Petrokimia Gresik Bangun Kesadaran Kesehatan ke Kalangan Pelajar
-
Petrokimia Gresik Garap Proyek Dekarbonisasi
-
Petrokimia Gresik Siapkan Stok Pupuk Bersubsidi 372 Ribu Ton Awal Tahun 2025
-
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Dukung Kemajuan Voli Tanah Air
-
Petrokimia Gresik Pacu Produktivitas Pertanian dengan Taruna Makmur
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak