SuaraJatim.id - Saat ini warganet di Jepang sedang dihebohkan persoalan yang mereka sebut sebagai 'perang kentang'. Pemicunya ialah impor kentang McD.
McD di Jepang ramai-ramai mengurangi porsi kentang goreng mereka karena persoalan penjatahan kentang asal Amerika Serikat (AS). Semua tahu kalau kentang McD selama ini memang disuplai dari Amerika.
McD di Jepang hanya menjual porsi kecil kentang goreng selama sebulan mulai 9 Januari di sekitar 2.900 toko di penjuru Negeri Sakura.
Seperti dikutip dari Kyodo, MInggu (23/01/2022), penjatahan ini terjadi kedua kalinya dalam dua bulan perusahaan itu membatasi penjualan menu populer itu.
Banjir di dekat Vancouver dan kendala logistik dunia akibat pandemi COVID-19 menimbulkan penundaan impor kentang dari Amerika Utara, membuat McD menunda penjualan kentang goreng porsi medium dan besar selama sepekan pada Desember lalu.
McD kembali menunda impor akibat cuaca buruk, sehingga penjualan kentang goreng dibatasi. Di beberapa tempat, hash brown juga tidak dijual.
Ini menimbulkan banyak kehebohan di kalangan konsumen Jepang, muncul istilah "poteto nanmin" (pengungsi kentang) yang viral di media sosial.
"Saya sedih dengan pembatasan ini karena saya suka kentang goreng," kata seorang konsumen yang baru membeli porsi kecil kentang goreng di McD Ginza. "Saya harap masalah suplai cepat selesai."
Sebagian pesaing mengambil kesempatan dalam kesempitan. Freshness Burger memulai kampanye pada 14 Januari, menambah porsi kentang goreng hingga 25 persen hingga 27 Februari.
Perusahaan itu tidak mengalami kendala impor kentang karena mereka menyuplai kentang dari Hokkaido, pulau utara Jepang yang dikenal dengan produk pertanian.
"Kami meluncurkan kampanye ini untuk menyelamatkan pengungsi kentang," kata Freshness Burger dalam laman resmi.
"Kami ingin memuaskan kebutuhan kentang."
Sementara operator toko kelontong Ministop Co. mulai menawarkan kentang goreng "bucket potato" dengan porsi tiga kali lebih banyak dari biasa pada 14 Januari.
Ministop mengatakan produk baru ini terinspirasi dari penjualan yang baik ketika mereka menambah porsi kentang goreng sebanyak 50 persen pada akhir tahun dan libur tahun baru. Saat itu, McD tidak menjual porsi kentang goreng ukuran sedang dan besar.
Kompetisi yang semakin ketat membuat warganet mencuit adanya "perang kentang", di mana seseorang mengunggah tulisan, "ini perang yang disambut oleh pencinta kentang goreng."
Berita Terkait
-
Girl Band Besutan Survival 'Who is Princess?' Jepang Umumkan Nama Grup dan Anggotanya yang Siap Debut
-
BTS Jadi Artis Asing Pertama yang Pecahkan Rekor Ini di LINE Music Jepang!
-
5 Jenis Donburi, Rice Bowl Jepang yang Enak dan Bikin Kenyang, Wajib Coba!
-
Pariwisata Halal Semakin Populer di Jepang, Indonesia Siap Dukung Lewat Produk Makanan dan Minuman
-
Pasangan Kakek Nenek Ditangkap Gegara Bobol Sekolah, Alasannya Bikin Polisi Geleng-geleng
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pemprov Jatim Raih Nusantaraya Award 2025, Khofifah: Jatim Eksportir Produk Ekotif Terbesar Nasional
-
Khofifah Jadi Dewan Pembina Kehormatan Mas TRIP Jatim, Ajak Pemuda Bangun Semangat Perjuangan
-
HIV di Jatim Masih Tinggi, DPRD Minta Edukasi dan Deteksi Dini Diperluas
-
DPRD Jatim Tindak Gangguan Digital Sosial, dari Judi Online hingga Sound Horeg
-
7 Fakta Penting Jenderal Mallaby dan Detik Detik yang Memicu Pertempuran 10 November