SuaraJatim.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Surabaya cukup mengkhawatirkan. Sekurangnya 15 anak di RW 10 Kelurahan Menur Pumpungan Kecamatan Sukolilo terserang DBD.
Hal ini diungkap Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno. Ia mengatakan, sudah berbicara dengan ketua RT setempat dan sempat mendatangi permukiman warga terserang DBD tersebut.
Ia melanjutkan, warga juga meminta agar dilakukan fogging di daerah mereka. Ketua RW setempat, kata dia, sudah menyampaikannya kepada kelurahan dan puskesmas.
"Pada Senin (24/1), saya mendatangi permukiman warga yang sebagian anak-anak terkena DBD. Saya sudah berbicara dengan ketua RT untuk penanganan selanjutnya," katanya menegaskan, Selasa (25/01/2022).
"Warga minta supaya dilakukan fogging untuk mencegah penularan," katanya.
Mendapati hal itu, ia kemudian menghubungi lurah dan kepala puskesmas setempat. Permintaan itu kemudian disanggupi oleh pihak lurah dan kepala puskesmas.
Meski demikian, ia menyayangkan karena lambannya respons pihak kelurahan dan Puskesmas untuk melakukan pengasapan di kawasan perkampungan tersebut. "Masa harus menunggu jumlah penderitanya banyak baru mau 'fogging'," katanya.
Setelah melakukan pertemuan dengan para ketua RT dan ketua RW, ia berkesempatan mengunjungi salah satu anak penderita DBD yang dirawat di rumah.
"Kami minta warga yang terkena DBD dirawat dengan baik oleh pihak Puskesmas," katanya.
Baca Juga: PSS Sleman Geber Latihan Jelang Pertandingan Kontra Persebaya Surabaya
Sementara itu, salah satu pengurus RT 06/RW 10 Farid mengatakan, di kampungnya terdapat tiga anak yang terjangkit DBD.
"Jumlah anak-anak yang terjangkit DB antara 2 sampai 3 anak, tersebar di RT 01 sampai RT 06," katanya.
Ia mengatakan, wabah DBD mulai menjangkiti anak-anak di kawasan RW 10 pada Januari. Saat ini, kata dia, lima anak sudah membaik kondisinya, sedangkan sisanya masih dirawat di rumah sakit karena mendapatkan rujukan.
Warga sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Puskesmas Sukolilo namun hanya diberikan abate, yang berfungsi sebagai pembunuh jentik nyamuk di bak mandi, padahal warga ingin supaya dilakukan pengasapan, demikian Farid. ANTARA
Berita Terkait
-
PSS Sleman Geber Latihan Jelang Pertandingan Kontra Persebaya Surabaya
-
Strategi PDIP Surabaya Cetak Hatrick Menang Pemilu Salah Satunya Perkuat Perempuan
-
Tawuran di Dinoyo Surabaya Akibatkan Empat Orang Terluka, Salah Satunya Ibu Hamil
-
Awas! Tak Hanya Pandemi, Musim Hujan DBD Juga Harus Diwaspadai
-
PSS Sleman Evaluasi Transisi Pemain Jelang Hadapi Persebaya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
130 Tahun BRI, Raden Bei Aria Wirjaatmadja Perintis UMKM dan Holding Ultra Mikro
-
Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Katalis Talenta AI SMA/SMK dari ITS Surabaya
-
Kronologi Polisi Tembak Mati Pembacok Anggota Polres Lumajang, Melawan Pakai Celurit!
-
75 Anak di Jatim Terinfeksi HIV, Legislatif: Ini Alarm Keras
-
Berkat Pembekalan Rumah BUMN BRI Solo, Batik Malessa Kini Dikenal Masyarakat Luas