SuaraJatim.id - Kasus penyebaran Covid-19 di Tulungagung sedang tinggi-tingginya. Setelah 22 mahasiswa Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung positif Covid, kini muncul klaster baru lagi.
Terbaru, seperti diungkapkan Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kabupaten setempat, klaster terbaru adalah di SMA dan Pondok Pesantren. Di klaster SMA ini ada sembilan siswa positif, sementara di Ponpes ada 22 kasus.
Satgas pun fokus memantau ketat temuan dua klaster baru penularan atau infeksi virus corona di lingkungan pendidikan SMA dan Pondok Pesantren tersebut.
"Kami masih terus memantau perkembangan. Belum ada perubahan kebijakan terkait sistem pembelajaran tatap muka yang saat ini sudah berjalan," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Jumat (28/01/2022).
"Itu kita tunggu dari pusat, kita 'sampling' yang lain masih negatif," kata Maryoto menambahkan.
Selain melakukan penelusuran terhadap siswa dan santriwati yang menjadi kontak erat, Dinkes Tulungagung juga mengirim enam sampel dari enam penderita dari penghuni ponpes putri yang sudah dinyatakan positif COVID-19, karena muncul kecurigaan virus itu merupakan varian Omicron.
"Hasilnya belum, mudah-mudahan enggak ada (varian) Omicron," kata Maryoto.
Dalam dua hari terakhir, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Tulungagung meningkat tajam. Per hari penambahan kasus mencapai 12-13 kasus.
"Protokol kesehatan nomor satu, prokes tetap dijalankan," kata Maryoto.
Baca Juga: Ratusan Anggota Karang Taruna Enam Desa di Tuban Geruduk PT SBI, Minta Jatah Tenaga Kerja Lokal
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Kasil Rokhmat mengatakan kenaikan ini merupakan tanda gelombang ketiga COVID-19 di Tulungagung.
"Bisa jadi. Ya seperti yang disampaikan pak Bupati, mau tidak mau gelombang ketiga pasti akan datang," katanya.
Meski demikian, Kasil nyatakan gelombang ketiga ini diprediksi lebih ringan. Sebab mayoritas masyarakat sudah divaksin, dan sebagian sudah mempunyai kekebalan alami lantaran terpapar COVID-19.
"Kemungkinan dampaknya tidak seberapa besar," katanya. ANTARA
Berita Terkait
-
Ratusan Anggota Karang Taruna Enam Desa di Tuban Geruduk PT SBI, Minta Jatah Tenaga Kerja Lokal
-
Sore Ini Malang Diguncang Gempa Berkekuatan 5.2, Tak Berpotensi Tsunami
-
Serangan DBD di Jatim Capai 1.220 Kasus, Khofifah Imbau Warga Tak Panik
-
Berawal dari 2 Siswa SMP Ngawi Positif Covid, 20 Teman dan Gurunya Menyusul Terpapar Corona
-
Tersangka Pembunuh Pacar di Sukowono Jember, Terancam Hukuman Mati
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Mahasiswa UMM Racik Alat Penyembuh Luka Diabetes, Begini Cara Kerjanya...
-
Kecelakaan Bus di Probolinggo, Gubernur Khofifah Sampaikan Duka Cita & Instruksikan Evaluasi Armada
-
Detik-Detik Kecelakaan Maut Rombongan RS Jember: Saksi Mata Ungkap Kondisi di Lokasi
-
8 Karyawan RS Jember Tewas dalam Kecelakaan Maut di Bromo
-
Golds Gym Surabaya Mendadak Tutup, Kementerian Perdagangan Panggil Manajemen