SuaraJatim.id - Lonjakan kasus Covid-19 membuat Kota Madiun kembali menerapkan PPKM level 3. Keputusan itu merujuk Inmendagri Nomor 10 Tahun 2022.
Berdasar data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB), Selasa (15/2/2022) menyatakan kasus aktif COVID-19 Kota Madiun mencapai 374 orang.
Wali Kota Madiun Maidi menyatakan, selain lonjakan kasus aktif, naiknya status PPKM level 3 juga dipengaruhi oleh tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) yang cukup tinggi.
Pasien terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit rujukan Kota Madiun bukan hanya warga dalam kota, melainkan sebagian warga luar kota.
"BOR tinggi itu bukan hanya orang Kota Madiun yang menjalani perawatan. Kita punya rumah sakit rujukan delapan, warga luar kota juga opname ke sini, akhirnya BOR kita jadi tinggi," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, mengutip dari Antara, Selasa.
Ia mengatakan, meski terjadi peningkatan status PPKM, pemkot tidak serta merta untuk melakukan pembatasan aktivitas masyarakat. Ada beberapa kegiatan perekonomian yang diberikan kelonggaran, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
"Bukan pembatasan tapi memperketat prokes. Pakai masker dan kita buka gerai vaksinasi karena kota kita ini menjadi jujukan warga luar kota," katanya.
Berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 10/2022 tentang PPKM level 1, 2, dan 3 COVID-19 di wilayah Jawa-Bali, sejumlah pembatasan yang diterapkan di antaranya pelaksanaan resepsi pernikahan dapat diadakan maksimal 25 persen dari kapasitas ruangan dan tidak mengadakan makan di tempat dengan menerapkan prokes ketat.
Selain itu kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan dibuka dengan kapasitas maksimal 60 persen dan jam operasional sampai dengan pukul 21.00 WIB.
Baca Juga: Naik Lagi, BOR di 140 RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Jadi 61 Persen
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Selasa (15/2) telah mencapai 7.884 orang. Dari jumlah itu, 6.998 orang di antaranya telah sembuh, 88 orang dalam perawatan, 244 orang isolasi mandiri, 42 orang isolasi terpadu, dan 512 orang meninggal dunia.
Sedangkan, jumlah konfirmasi baru pada hari Selasa (15/2) tercatat 82 orang, sembuh 22 orang, dan pelacakan sebanyak 250 orang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Berkat Pembekalan Rumah BUMN BRI Solo, Batik Malessa Kini Dikenal Masyarakat Luas
-
Kronologi Sopir Truk Ditemukan Tewas di Banyuwangi, Mulut dan Hidung Berbusa!
-
BRI Ikut Biayai Proyek Strategis Flyover Sitinjau Lauik Rp2,2 Triliun di Sumbar
-
2 Jembatan Lumajang Rampung Akhir 2025, Gubernur Khofifah Pastikan Mobilitas Warga Pulih Total
-
Korban Ledakan Serbuk Mercon Pacitan Bertambah, Lima Warga Luka dan Rumah Hancur