SuaraJatim.id - Sebanyak 180 perawat di Kota Surabaya terpapar COVID-19 varian Omicron sepanjang Januari hingga 19 Februari 2022. Seluruh perawat telah menjalani isolasi untuk mencegah meluasnya penularan.
Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Surabaya Ns Nuh Huda mengatakan, seluruh perawat yang terinfeksi Omicron tidak ada yang meninggal.
"Dari yang terpapar, alhamdulillah tidak ada yang meninggal," ujarnya mengutip dari Antara, Sabtu (19/2/2022).
Dia meyakini ada pertambahan perawat yang melakukan isolasi mandiri karena penyebaran varian omicron sangat cepat. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena pihaknya siap mengerahkan bantuan tenaga kesehatan dari institusi pendidikan.
Menurut dia, tidak sedikit kemungkinan perawat tertular dari tempat bekerja atau rumah sakit, atau bisa juga dari luar maupun berkunjung ke tempat kerumunan.
"Saya telah meminta perawat tetap profesional bekerja, meski rasio perawat dengan pasien saat ini tidak ideal," ucap dia.
Dikatakannya, idealnya kebutuhan perawat satu berbanding tiga (1:3) sehingga pihaknya telah menyiapkan tenaga cadangan dari di institusi pendidikan tingkat akhir atau profesi Ners tingkat akhir.
Dia merinci terdapat 10 institusi pendidikan keperawatan di Surabaya dengan asumsi masing-masing 200 orang, sehingga ada 2.000 tenaga cadangan yang bisa dikerahkan, karena sesuai Permenkes mereka bisa dijadikan relawan bila dibutuhkan.
"Kami juga sudah berkoordinasi berapa tenaga yang dibutuhkan dan kepastian jumlah tenaga cadangan yang bisa dimobilisasi PPNI," katanya.
Baca Juga: Vaksin Pfizer untuk Balita Tak Ampuh Lawan Omicron, AS Tunda Vaksinasi
Pada kesempatan sama, Huda mengharapkan adanya bantuan, dukungan moral dan kesejahteraan perawat dari Pemkot Surabaya.
Selama pandemi COVID-19 di Surabaya, pada Juli 2020 sampai dengan Desember 2021, total ada 1.686 perawat yang terpapar.
"DPD periode lalu juga memberikan santunan terhadap perawat yang gugur saat menjalankan tugas menangani COVID-19. Total tali asih untuk perawat yang gugur saat bertugas menangani COVID-19 mencapai Rp650 juta untuk 33 ahli waris," tutur dia.
Berdasarkan data yang dimiliki PPNI, pada Juli 2020 hingga Desember 2021 terdapat 39 perawat meninggal dunia akibat COVID-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Dua Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat Yogyakarta, Alasannya jadi Sorotan
Pilihan
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
-
3 Pemain Kunci Persis Solo Kalahkan Persija Jakarta di Manahan
-
Teks Sambutan Malam Tirakatan 17 Agustus Lengkap Disertai Doa Inspiratif
Terkini
-
Catatan Strategis Banggar DPRD Jatim untuk Raperda P-APBD 2025
-
Dzikir dan Sholawat HUT RI Bersama Habib Syech di Grahadi, Gubernur Khofifah: Makin Damai Indonesia
-
Pidato Kenegaraan Presiden, DPRD Jatim Dukung Pesan Prabowo Soal SDA dan Pangan
-
HUT ke-80 RI, Gubernur Khofifah dan Ribuan Warga Jatim Gelar Dzikir, Doa, dan Sholawat
-
Gula Petani Mangkrak di Gudang, Ultimatum Mogok Massal Ancam Gagalkan Swasembada Gula Nasional