Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 25 Februari 2022 | 21:14 WIB
Ilustrasi penyu di Pulau Bawean Gresik. [Unsplash/Mitch Lensink]

SuaraJatim.id - Maraknya penambangan pasir di Pulau Bawean Gresik, Jawa Timur mengancam habitat penyu. Satwa dilindungi itu berpotensi punah.

Anggota Perkumpulan Peduli Konservasi Bawean Yusra mengatakan, habitat penyu kian sedikit.

"Pantai Bawean termasuk salah satu tempat habitat penyu bertelur," katanya seperti diberitakan Timesindonesia.co.id, Jumat (25/2/2022).

Menyikapi kondisi itu, Yusri mengajak semua pihak untuk menyelamatkan habitat penyu, terutama di kawasan Desa Tanjungori.

Baca Juga: Puluhan Penyu Hijau Yang Sebelumnya Hendak Diselundupkan Kini Dilepas di Pantai Kuta Bali

Dijelaskannya, semua jenis penyu laut di Indonesia telah dilindungi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 

"Terlebih, penyu hewan dilindungi yang hampir punah dan penyu merupakan penjaga ekosistem laut,” ungkapnya. 

Yusra menegaskan, segala bentuk perdagangan penyu baik dalam keadaan hidup, mati, maupun tubuh bagian itu dilarang. 

Sebagai pegiat lingkungan, dirinya juga memberikan contoh dalam penetasan penyu yang selanjutnya dilepasliarkan ke alam bebas.

“Begitu juga menurut undang-undang No 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya,” tegasnya. 

Baca Juga: Pelepasliaran Penyu Hijau di Bali

Salah satu warga Bawean yang enggan disebutkan namanya berharap ada upaya dari pemerintah atau dinas terkait untuk melakukan pemberdayaan peduli kepada habitat tersebut.

"Selain, bisa menghentikan aktivitas tambang pasir juga jual beli telur penyu," tambah dia menanggapi habitat penyu Bawean Gresik terancam punah.

Load More