Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 02 Maret 2022 | 17:25 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Pamekasan Baddrut Tamam meninjau lokasi banjir di Desa Sumedangan, Pademawu, Pamekasan, Rabu (2/3/2022). [ANTARA/HO-Diskominfo Pamekasan]

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan agar banjir di Pamekasan cepat tertangani. Termasuk pelayanan terhadap korban terdampak banjir.

Gubernur Khofifah menyatakan, pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten Pamekasan berupaya maksimal dan menggerakkan semua sumber daya agar banjir segera surut.

"Saat ini dua pompa air kita gunakan guna mengalirkan genangan air ke sungai. Selain itu satu unit ekskavator disiagakan untuk membersihkan dan mengevakuasi material sisa banjir. Ekskavator tersebut juga difungsikan untuk mengeruk sedimentasi yang terjadi di sungai," kata Khofifah saat meninjau Desa Sudemangan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Rabu (2/3/2022).

Hujan deras di Kabupaten Pamekasan sejak Selasa (1/3) dini hari menyebabkan Sungai Kalikloang dan Kalisemajid meluap. Akibatnya, sejumlah ruas jalan protokol terendam banjir dan 6.329 kepala keluarga (KK) terdampak.

Baca Juga: Klaim Sukses Atasi Banjir di Jakarta, Kadis SDA DKI Singgung Istilah yang Dipakai Gubernur Anies

Adapun daerah terdampak banjir, antara lain, Kelurahan Jungcangcang, Parteker, Kolpajung, Petemon, Gladak Anyar, Kangenan, dan Barurambat Kota. Banjir kali ini juga terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Pademawu, Palengaan, Proppo, dan sebagian di Kecamatan Galis.

"Kami berharap debit air sungai bisa kembali normal sehingga air yang menggenangi rumah-rumah warga bisa disedot dan dialirkan ke sungai," imbuhnya.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan segera surut sehingga warga bisa kembali melakukan aktivitas dengan normal," sambung dia.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga memuji Pemkab Pamekasan yang dinilainya sigap dan responsif terhadap situasi banjir yang terjadi. Pemkab bersama sejumlah elemen masyarakat segera mendirikan dapur umum guna menyediakan kebutuhan permakanan bagi pengungsi dan yang terdampak.

Diantaranya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) serta bantuan dari anggota Forum Relawan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Dapur umum tersebut menyediakan 1.500 bungkus paket makanan yang terbagi dalam tiga sesi yakni pagi, siang, dan malam.

Baca Juga: Waspada! 5 Dampak Buruk Mental Kamu karena Cuaca Buruk, Bisa Bunuh Diri

"Terima kasih atas gerak cepat dan kegotongroyongan seluruh elemen masyarakat. Bencana sebesar apapun akan terasa lebih ringan jika kita saling tolong menolong dan gotong royong," ujarnya.


 

Menurut Khofifah, kehadiran dapur umum sangat bermanfaat bagi masyarakat terdampak banjir. Mengingat, genangan banjir sangat menyulitkan warga untuk memasak.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengingatkan kepada masyarakat Jawa Timur untuk tetap siaga dan waspada lantaran berdasarkan informasi dari BMKG, musim penghujan masih akan berlangsung hingga bulan April - Mei 2022.

"Tetap waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor," imbuhnya.

Sementara itu, Camat Pamekasan Rahmat Suroso menyampaikan bahwa saat ini dapur umum terbagi di Kecamatan Pamekasan dan balai kelurahan yang terdampak agar mampu meng-cover keseluruhannya.

Dijelaskan, jumlah masyarakat terdampak di Pamekasan sebanyak 4.612 KK atau 10.371 jiwa. Sementara di desa Pademawu ada 6 desa dan 1 kelurahan rata-rata 3.500 jiwa.

"Jadi total ada 13.721 jiwa. Kami berupaya untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Apalagi dukungan dari Pemprov Jatim semakin menguatkan kami membantu masyarakat terdampak," katanya.

Load More