SuaraJatim.id - Puluhan warga Gading memprotes kebijakan takmir masjid Al Islah Kenjeran Surabaya, Jumat (18/3/2022) dengan memasang spanduk. Protes buntut takmir tetap menggelar galang dana.
Warga menghendaki penggalangan dana setop sementara karena menunggu proses hukum terhadap terduga pelaku kasus penggelanap, Wahid Ansori di Polrestabes Surabaya. Kekinian, baliho yang dipasang warga telah rusak dan dilepas.
Didik Suko Sutrisno (46) sebagai juru bicara aksi protes menjelaskan, aksi tersebut sebagai protes terhadap kebijakan dari takmir dan panitia yang masih terus melakukan galang dana padahal kasus dugaan penggelapan dana telah ditangani Unit Harda Satreskrim Polrestabes Surabaya.
“Ini bentuk respon kami memprotes kebijakan dari pihak panitia. Ini tadi ada sekitar 20 orang karena arahan dari Polsek Tambaksari agar tidak terlalu banyak orang. Kita manut saja,” ujar Dodit mengutip Beritajatim.com.
Ditanya terkait adanya penolakan dari pihak takmir, Dodit menjelaskan dirinya menyayangkan sikap dari pihak takmir. Bahkan salah satu pengurus berinisial ZM sempat mengirimkan pesan ke grup whatsapp yang berbunyi “Warga Kelurahan Gading yang berani berbuat preman seperti ini kalau mati jangan disholatkan” dalam screen capture yang diterima beritajatim.
“Sangat disayangkan sebenernya kenapa kok ga menerima kritik kita untuk menghentikan penggalangan dana. Juga kenapa baliho kami dilepas,” imbuhnya.
Sementara itu, keterangan serupa disampaikan oleh koordinator aksi, Yerry selaku ketua RW dari Lebo Agung. Ia menjelaskan, pihaknya tidak melarang penggalangan dana. Namun, sesuai dengan rekomendasi dari Musyawarah Pimpinan Kecamatan agar penggalangan dana dihentikan, pihaknya berharap takmir masjid menaati hal tersebut demi kebaikan bersama.
“Kita memohon untuk pihak-pihak terkait untuk menampung aspirasi dari warga yang secara tidak langsung terdampak, semua aspirasi warga kami itu kita mesti lapor dan koordinasi dengan LPMK. Ini aspirasi warga gading dalam hal ini wilayah kita”, tegasnya.
Saat beritajatim mengkonfirmasi kepada ZM salah satu formatur pengurus takmir masjid Al Islah yang sempat mengirim pesan grup di whatsapp, dirinya hanya membaca pesan yang dikirimkan tanpa memberi balasan.
Berita Terkait
-
Polisi Gelar Penyelidikan Laporan Kasus Dugaan Penggelapan Dana Pembangunan Masjid Al Islah Kenjeran Surabaya
-
Ada Dugaan Penggelapan Dana Dalam Pembangunan Masjid Megah di Kawasan Kenjeran Surabaya Ini
-
Warga Kenjeran Surabaya Polisikan Mantan Ketua Takmir Dugaan Penggelapan Dana Pembangunan Masjid Al Islah Rp 2,8 Miliar
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Geger 7 Ekor Ular Piton Muncul di Tempat Sampah Sekolah Surabaya, Waspada Musim Hujan!
-
Kecelakaan Tragis di Tol Jombang, Pejalan Kaki Tewas Usai Tabrakkan Diri ke Truk Box!
-
Derita Warga Korban Erupsi Gunung Semeru: Rumah Tertimbun, Yang Tersisa Selimut dan Bantal!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Pelukan di Bawah Abu Gunung Semeru: Kisah Dramatis Imron Hamzah Gendong Putra Lari dari Wedus Gembel