SuaraJatim.id - Ada banyak fungsi satelit. Salah satunya untuk pengawasan sektor perikanan. Oleh sebab itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini mulai menggunakan teknologi satelit.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan dalam sebuah webinar, teknologi satelit itu dimanfaatkan untuk pengawasan di sektor perikanan wilayah perairan Indonesia.
"Kementerian kami juga menyiapkan teknologi terintegrasi berbasis satelit yang akan digunakan untuk sistem pengawasan operasi perikanan," katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/03/2022).
Satelit ini, kata dia, tidak hanya memiliki fungsi pengawasan, namun juga akan membantu pemerintah memahami dan mengambil langkah terkait kebutuhan di sektor tersebut.
Baca Juga: Pesawat Terbesar di Dunia Dihancurkan Rusia, Kominfo Cari Alternatif untuk Angkut Satria-1
"Aksi kolektif dan pemahaman tentang transformasi digital adalah penting untuk memperkuat upaya global, yang akan membuat kita bisa mengukur kemajuan pengembangan laut kita yang berkelanjutan," kata Menteri Trenggono.
KKP menggunakan teknologi untuk melawan praktik penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) yaitu dengan Vessel Monitoring System, Satelit Radar-sat 2 dan Cosmo Skymed.
Sang menteri dalam sambutan tersebut juga menyampaikan bahwa ekonomi biru merupakan salah satu rujukan utama untuk membuat laut berkelanjutan. Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki tiga pilar utama dalam ekonomi biru, yaitu kesehatan ekologi, pertumbuhan ekonomi dan inklusi sosial.
"Ketiga pilar itu memberikan legitimasi dasar untuk menjaga kesehatan dan ketahanan laut, menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja," kata Menteri Trenggono.
Kementerian tersebut memiliki tiga program prioritas yaitu kebijakan penangkapan terukur di seluruh Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) demi keberlanjutan ekologi, pengembangan perikanan budidaya khususnya komoditas berorientasi ekspor dan pembangunan kampung-kampug perikanan budidaya berbasis kearifan lokal untuk mengentaskan kemiskinan dan menjaga komoditas bernilai ekonomi tinggi dari kepunahan.
Baca Juga: Antonov An-255 Mriya Rusak di Ukraina, Kominfo Kesulitan Cari Pesawat Untuk Angkut Satelit SATRIA-1
Menteri Trenggoo pada Februari menyatakan rencana membangun pusat komando (command center) di Maluku untuk mengantisipasi praktik penangkapan ikan ilegal. Pusat komando itu menggunakan satelit untuk mencegah aktivitas ilegal di enam zona perairan.
Berita Terkait
-
Satelit Kayu Pertama di Dunia Meluncur ke Luar Angkasa!
-
Perluas Layanan Satelit, Apple Investasi ke Globalstar Rp 23,5 Triliun
-
Pemerintah Prabowo Mau Kembangkan Bioavtur dari Rumput Laut
-
5 Fakta 'Kantor Satelit': Markas Pegawai Komdigi Tersangka Judi Online, Keuntungan Tak Kaleng-kaleng
-
Dari Sabang Sampai Merauke, SATRIA-1 Hubungkan Indonesia
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes To Ciputra Surabaya: Nikmati Punya Rumah Harga Seru Bertabur Bonus!
-
Bertemu Ratusan Milenial, Emil Dardak Beri Pesan Penting: TPS Masih Buka
-
Aneh Tapi Nyata! Warga Sumenep Niat Bikin Sumur yang Keluar Malah Api
-
Terungkap Penyebab Kebakaran di UIN SATU Tulungagung
-
Kampung Narkoba di Surabaya Digerebek, 25 Orang Diciduk