Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 23 Maret 2022 | 20:28 WIB
Para pelaku pengeroyokan diduga anggota perguruan silat di Tulungagung [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Empat pelaku pengeroyokan bocah di bawah umur di Tulungagung Jawa Timur ( Jatim ) kini diburu polisi. Mereka disebut-sebut anggota perguruan silat.

Keempat pelaku ini melakukan pengeroyokan di empat lokasi berbeda. Seperti dijelaskan Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Neny Sasongko, pihaknya telah mengantongi identitas keempat pelaku.

Saat dilakukan operasi penangkapat, para pelaku pengeroyokan ini diduga bersembunyi. Polisi akhirnya menetapkan keempatnya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Iya, ini masih (terus) kita kejar. Tidak mungkin polisi diam saja. Empat orang itu dinyatakan buron," kata Neny Sasongko seperti dikutip dari Antara, Rabu (23/03/2022).

Total ada 13 pelaku pengeroyokan yang sudah ditetapkan tersangka oleh polisi. Dari 13 orang itu, sembilan di antaranya berhasil ditangkap.

Namun, karena tiga dari sembilan yang diamankan ini masih berusia di bawah 17 tahun atau masih anak-anak atau di bawah umur, polisi hanya menahan enam pelaku yang berusia dewasa.

Sementara untuk tiga tersangka yang ikut tertangkap tidak ditahan karena pertimbangan masih di bawah umur.

Sebelumnya, Selasa (22/3) Polres Tulungagung merilis hasil ungkap perkara pengeroyokan yang dilakukan sejumlah oknum anggota perguruan silat terhadap sejumlah pemuda yang dianggap kelompok perguruan silat lain.

Pengeroyokan terjadi di dua lokasi berbeda, sehingga menyebabkan korban yang masih di bawah umur mengalami luka-luka.

Aksi brutal geng pesilat ini masih dibumbui tindakan provokasi dengan mencoret-coret tugu perguruan silat lain sehingga bisa memicu kerusuhan antarkelompok.

Polisi yang menangani kasus itu kemudian mengidentifikasi 13 orang yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Namun dari jumlah itu, baru sembilan yang berhasil ditangkap. Itu pun tidak semua dilakukan penahanan (hanya enam tersangka yang ditahan), karena tiga dari sembilan pemuda yang berhasil diringkus polisi itu ternyata masih berusia di bawah 17 tahun atau masih anak-anak.

"Intensitas bentrokan antar-pesilat selama kurun 2022 ini sebenarnya sudah jauh menurun," ungkapnya.

Sejak awal tahun baru terjadi dua kali, yakni pada 3 Maret dan 18 Maret. Konflik ini biasanya diawali konsumsi minuman keras, serta pelecehan terhadap simbol perguruan silat.

Baca Juga: Waduh! Tak Tahan Ditinggal Bini Kerja Di Hongkong, SH Empat Kali Cabuli Anak Tiri

Load More