SuaraJatim.id - Di depan sidang negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), China menegaskan komitmennya tetap mendukung Palestina dalam konfliknya dengan Israel.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam sidang OKI yang digelar di Islamabad, Pakistan, Kamis (24/03/2022).
Ia mengatakan pemerintah China tidak akan pernah melupakan peristiwa saat Aljazair dan negara-negara lain bersama-sama mengajukan resolusi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Saat itu hampir 30 negara Islam dengan tegas mendukung dan membawa China kembali ke PBB pada 1971.
Baca Juga: Banyak yang Menentang, China Dukung Vladimir Putin Hadir di KTT G20 di Indonesia
"China akan terus berdiri tegak bersama rakyat Palestina. Sejak awal, China mendukung konferensi perdamaian internasional guna mendorong penyelesaian masalah Palestina secara adil," kata Wang.
"Begitu juga dengan isu Palestina yang menjadi perhatian utama dunia Islam, China tidak pernah ragu-ragu atau bahkan tidak pernah absen dalam mendukung Palestina," katanya.
Pihaknya juga menghormati pilihan rakyat Afghanistan dan mendukung segala upaya pemerintah di negara itu untuk membentuk struktur politik yang inklusif dan tata pemerintahan yang moderat serta membuka lembaran baru rekonsiliasi demi terciptanya perdamaian di negara yang baru dikuasai oleh kelompok militan Taliban.
Wang merasa terhormat diundang dalam pertemuan tingkat menlu OKI yang merupakan kesempatan pertama kali bagi dirinya untuk berbicara di forum tersebut.
"Hal ini menunjukkan keinginan yang tulus bagi China dan negara-negara Islam untuk meningkatkan kerja sama," ujar anggota Dewan Negara China itu.
Baca Juga: Rencana Kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin di Bali Ditentang Ukraina Didukung China
Menurut dia, peradaban China dan peradaban Islam telah memberikan pengaruh global yang signifikan.
"Hubungan di antara kita sudah berlangsung berabad-abad yang lalu. Hubungan ini telah mampu bertahan menghadapi berbagai ujian tantangan global dan telah mendapatkan dukungan yang solid dari rakyat. Persahabatan ini dilandasi kesetaraan yang saling menguntungkan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wang menyebutkan bahwa China telah mengirimkan 1,3 miliar dosis vaksin COVID-19 kepada 50 negara Islam dan masih akan mengirimkan 300 juta dosis lagi.
China juga telah menandatangani proyek infrastruktur senilai USD 400 miliar (sekitar Rp 5,75 kuadriliun) dengan 54 negara Islam dalam kerangka kerja sama Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative). ANTARA
Berita Terkait
-
Serangan Udara Terbaru Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Sipil, Gencatan Senjata Masih Mandek
-
Badai PHK Mengintai: 1,2 Juta Pekerja RI di Ujung Tanduk Perang Tarif AS-China!
-
China Jual Makanan yang Terbuat dari Kotoran Gajah, Harganya Rp 9,1 Juta
-
Tunggu Perintah Prabowo, RI Siap Evakuasi Warga Gaza: Pangkal Pinang jadi Lokasi Penampungan!
-
5 Rekomendasi Serial Sabrina Zhuang yang Wajib Ditonton Penggemar C-Drama
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani