SuaraJatim.id - Aktivis lingkungan dari perkumpulan peduli konservasi Bawean, dan Masyarakat Adat Bawean (MAB) bersama Resort Konservasi Wilayah (RKW) 11 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melepasliarkan dua ekor penyu berukuran jumbo di di Pulau Bawean, Gresik.
Pelepasliaran penyu dilakukan persisnya di Pantai Dusun Pajinggahan, Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak.
Keberadaan satwa dilindungi di pulau Bawean terancam akibat aktivitas tambang pasir pantai di sekitar lokasi penyu bertelur. Selain itu, marak penangkapan telur penyu.
Penyu tersebut awalnya ditemukan warga sekitar dari hasil tangkapan jaring nelayan.
Baca Juga: 9 Penyu Diduga Selundupan dari Jawa Timur Dikirim ke Bali, Seekor Diantaranya Berumur 90 Tahun
Sriyono salah satu Pegiat Penyu Bawean mengambil dua ekor penyu jenis sisik yang berjenis kelamin jantan untuk dirawat di rumahnya sekitar 15 hari.
Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) 11 BKSDA Pulau Bawean Nur Syamsi menjelaskan, dua penyu sisik (Eretmochelys Imbricata) lebih dulu dilakukan pengukuran pada badan sebelum dilepas lagi ke alamnya. Penyu tersebut memiliki berat 3,4 kilogram, ukuran kerapas (panjang 34 cm lebar 31), panjang dari kepala 45 cm, panjang kaki depan 17 cm, kaki belakang 10 cm.
Satu penyu memiliki berat 5,4 kilogram ukuran kerapas (panjang 40 cm lebar 37), panjang dari kepala 53 cm, panjang kaki depan 21 cm, kaki belakang 13 cm.
“Keberadaan penyu di Pulau Bawean cukup bagus. Namun, karena masyarakat kurang tahu. Penyu-penyu itu ada yang ditangkap. Untuk itu, kami akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai penyu dan habitatnya,” ujarnya mengutip beritajatim.com, Jumat (25/03/2022).
Sementara itu, Kabid Penelitian, Pendidikan, Pengembangan SDM dan Inovasi Perkumpulan Peduli Konservasi Bawean Yusra menuturkan, penyu laut merupakan satwa di muka bumi dengan masa hidup yang sangat panjang. Waktu yang dibutuhkannya untuk menjadi dewasa sangat lama.
Baca Juga: Ketok Palu, DPR Setuju Penjualan Eks KRI Teluk Mandar-514 dan KRI Teluk Penyu-513
“Kebanyakan jenis penyu mesti berpindah-pindah dari habitat satu ke yang lainnya selama periode tersebut. Migrasi yang sangat jauh, baik semasih menjadi tukik dan remaja,” tuturnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Hasil Proliga 2025: Nodai Comeback Megawati Hangestri, Jakarta Pertamina Enduro ke Grand Final
-
Akhirnya! Megawati Siap Gebrak Proliga 2025 Bersama Gresik Petrokimia? Ini Kata Manajer Tim!
-
Megawati Hangestri Debut Bareng Gresik Petrokimia di Solo? Manajer Beri Bocoran
-
Curigai APBD Tembus Rp3,86 T, KPK Wanti-wanti Bupati Gresik: Semoga Tak Ada Pejabat Bermasalah
-
Perkuat Hilirisasi, Petrokimia Gresik Genjot Penggunaan Sulfur untuk Pertanian dan Industri
Terpopuler
- Selamat Datang Shin Tae-yong! Tak Sabar Bertemu di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
- Selamat Datang Mauro Zijsltra! Mau Sumpah WNI Timnas Indonesia Debut di Tim Senior FC Volendam
- 7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Shin Tae-yong Kembali! Langsung Ingatkan Patrick Kluivert Soal Fondasi Timnas Indonesia
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik Mei 2025, Performa Handal!
-
Harga Emas di Pegadaian Naik Serentak, Antam Tembus Rp2 Jutaan
-
'Operasi Senyap' Sat Narkoba Karanganyar: Ringkus Pengedar di 4 Titik dan Sita Paket Narkotika
-
Yann Sommer: Pahlawan Datang dari Kesuksesan Inter Milan 'Kadali' MU
Terkini
-
Daftar Link DANA Kaget Tengah Pekan Ini, Lumayan untuk Bayar Listrik
-
Dua Pekerja Migran Tewas di Kamboja, DPRD Jatim Beri Solusi Lewat Koperasi
-
Dosen Institut STTS Bikin Jutaan Cerita Humor Pakai AI Cuma dalam 3 Bulan
-
Truk TNI Muat Amunisi Terbakar di Tol Gempol, Satu Orang Meninggal Dunia
-
Kumpulan Link DANA Kaget Terbaru, Banjir Rejeki di Hari Selasa