SuaraJatim.id - Ghibah atau dalam bahasa Jawa Timuran disebut 'rasan-rasan'. Nah, Anda harus tahu kalau perbuatan ini terlarang bagi Ummat Islam.
Apalagi, ghibah terhadap saudara seagama. Ghibah yang dalam KBBI diartikan sebagai kegiatan membicarakan keburukan orang lain itu, dalam Alquran bahkan diibaratkan dengan memakan bangkai saudarannya sendiri.
Bahkan, kendati sesuai fakta dan memang benar-benar terjadi, aktivitas gibah dilarang keras dalam Islam. Dalam Alquran surah Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik ... " (QS. Al-Hujurat [49]: 12).
Sekarang masuk bahasan ghibah saat menjalankan puasa. Apakah puasanya orang yang ghibah ini batal? Seperti dikutip dari Nu Online, ghibah bukanlah hal yang membatalkan puasa.
Dalam banyak literatur fiqih, hal-hal yang membatalkan puasa itu ada delapan: memasukkan sesuatu ke dalam rongga tubuh, memasukkan benda ke dalam dubur atau kubul, muntah dengan sengaja, berhubungan suami-istri di siang hari Ramadhan, keluar sperma, haid atau nifas, gila, serta murtad (keluar) dari Islam.
Jadi, bila melihat delapan hal yang membatalkan puasa itu, maka orang yang ghibah puasanya tidak batal. Hanya saja, Rasulullah SAW mewanti-wanti umatnya agar meninggalkan gibah.
Sebab meskipun tidak membatalkan puasa, namun gibah bisa merontokkan pahala orang berpuasa. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah: "Banyak sekali orang yang puasa, namun ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar," (H.R. Ibnu Majah).
Selain menghilangkan pahala puasa, dosa gibah ketika berpuasa juga akan dilipatkgandakan. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda mengenai anjuran untuk tidak bergibah selama Ramadan sebagai berikut:
Baca Juga: Film Ghibah: Visualisasi Kebenaran Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW
"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan zur [perkataan tercela], mengamalkannya, atau tindakan bodoh, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga," (H.R. Bukhari).
Berita Terkait
-
Film Ghibah: Visualisasi Kebenaran Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW
-
Film Ghibah: Jangan Suka Memfitnah & Membicarakan Orang Lain!
-
Jelang Bulan Ramadan, MUI Keluarkan Fatwa Dakwah yang Ramah di Televisi, Hindari Acara Ghibah
-
Doa Penghapus Dosa Ghibah, Jangan Dianggap Main-main atau Bercanda Kalau Ngomongin Orang
-
Surat Al Hujurat Ayat 12: Larangan Ghibah dan Berprasangka Buruk
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
Terkini
-
Promo 9.9 : Sepatu NB 1906R Hadirkan Desain Hybrid
-
Banyuwangi Lautan Telur, Peringati Maulid Nabi dengan Meriah
-
Ngopi Asik di Warkop Lebih Hemat, Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Skandal Bank Jatim Terbongkar: Rp299 Miliar Raib, Mantan Kepala Cabang Terlibat
-
Token Listrik Habis? Klaim 3 Saldo Dana Kaget Ini, Bisa Jadi Solusi Cepat