SuaraJatim.id - Aksi demontrasi mahasiswa juga terjadi di Kabupaten Jember Jawa Timur ( Jatim ). Ratusan mahasiswa ini menggelar aksi di depan Gedung DPRD setempat, Selasa (12/04/2022).
Dalam aksinya itu para mahasiswa ini mengusung berbagai poster yang mewakili protes serta tuntutan mereka. Ratusan mahasiswa ini merupakan gabungan dari Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah, Universitas Islam Jember dan Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq.
Aksi sendiri berlangsung selama beberapa jam di depan gedung palemen tersebut. Meskipun begitu, dalam aksi ada juga sejumlah mahasiswa-mahasiswi yang membawa poster dengan kalimat 'menggelitik' sebagai sindiran atau ungkapan protes mereka.
Misalnya poster dengan tulisan; ‘Selesaikan Persoalan Minyak Goreng’, ‘Butuh Pawang Minyak Bukan Pawang Hujan’, ‘BBM Naik Kaum LDR Menjerit’, ‘Demi Rakyat Aku Rela Skin Care-ku Ambyar’. 'AYANGG Aku 'BO' Dulu ya BBM Naik'
Baca Juga: 6 Media Internasional Ini Soroti Pengeroyokan Ade Armando dan Demo 11 April
Menurut Koordinator Aliansi BEM Jember M. Yayan, ada empat bentuk kezaliman pemerintah. Pertama, wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Kedua, kenaikan pajak pertambahan nilai, harga bahan bakar minyak, dan harga baham pokok," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
Bentuk kezaliman ketiga adalah harga minyak goreng yang tak kunjung stabil akibat kebijakan yang tak tepat sasaran.
Kezaliman berikutnya adalah pembangunan ibu kota nusantara. Melihat kezaliman itu, mahasiswa mengeluarkan empat tuntutan.
"Mendorong Ketua DPRD Jember dan perwakilan parpol di komisi-komisi untuk menandatangani pakta integritas. Kami juga mendesak Ketua DPR RI dan presiden secara tegas menolak penundaan pemilu 2024," kata Yayan.
Mahasiswa menuntut DPRD Jember agar mendesak presiden menyelesaikan persoalan tingginya harga minyak goreng.
Baca Juga: BEM SI Sesalkan Aksi Kekerasan yang Dialami Ade Armando, Tetapi Tegaskan Tuntutan Mahasiswa
"Kami minta Presiden me-reshuffle Menteri Perdagangan," kata Yayan menegaskan.
Lalu terakhir, mahasiswa mendesak pemerintah untuk mencabut ketetapan PPN 11 persen.
Berita Terkait
-
Ivar Jenner Dapat Suntikan Semangat, Rombongan Keluarga Besar dari Jember Datang ke Stadion GBK
-
Stasiun Balung, Jejak Warisan Kolonial yang Pernah Ramai Kini Terbengkalai
-
Mengenal Pegon, Kendaraan Tradisional Mirip Pedati yang Ada di Ambulu Jember
-
Warga Jember Heboh Isu Tuyul Merajalela, Ulama Bilang Begini
-
Warga Jember Salahkan Tuyul Imbas Sering Kehilangan Uang, Camat Khawatir Disusupi Kepentingan Politik
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Debat Pilkada Dianggap Gagal, Aktivis Minta Solusi Lokal untuk Krisis Iklim di Kaltim
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
Terkini
-
APK Calon Kepala Daerah Dibersihkan dari Jalanan Kota Surabaya
-
Cari Smartphone Samsung yang Terbaru? Ini Rekomendasinya
-
BRI Dukung Penuh OPPO Run 2024, Ada Diskon hingga Cashback Menarik
-
Kosongkan Tribun Utara, Suporter Persik Bentangkan Spanduk 'Kick Politik for Football'
-
Kesaksian Detik-detik Atap Sekolah SD di Jember Ambruk Saat Jam Pelajaran, Murid Berhamburan