Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 17 Mei 2022 | 14:22 WIB
Kecelakaan Maut di Tol Surabaya-Mojokerto. (Antara)

SuaraJatim.id - Sebanyak 19 penumpang selamat dari kecelakaan bus pariwisata di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) masih menjalani perawatan. Mereka dirawat di rumah sakit Mojokerto, Gresik, Sidoarjo dan Surabaya.

Informasi yang dihimpun, sebanyak 19 orang korban luka dirawat di 6 rumah sakit berbeda. Rinciannya, 3 orang di RS Gatoel, 1 orang di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, 1 orang di RS Emma, 1 orang di RS Sakinah Mojokerto, 6 orang di RS Citra Medika Sidoarjo, 3 orang di RS Petrokimia Gresik, serta sisanya dirujuk ke RS di Surabaya.

Dari sejumlah korban kecelakaan yang mengalami luka-luka, beberapa diantaranya dalam kondisi kritis. Salah satunya Nazwa Dwi Yuniarti, asal Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya. Hingga kini, bocah berusia 12 tahun itu masih dalam keadaan koma terbaring di ruang ICU RS Gatoel.

"Pasien saat ini dalam kondisi belum sadar dan masih dirawat di ruang ICU," kata Direktur RS Gatoel, Mojokerto Wahjoe Harijanto, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga: Tak Ada Jejak Pengereman, Bus Tabrak Guardrail Sebelum Kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto

Disampaikan Wahjoe, Nazwa merupakan pasien rujukan dari RS Citra Medika. Saat tiba di rumah sakit, Nazwa sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri. Lantaran ia mengalami cedera berat di bagian otak dan beberapa bagian tubuh lainnya.

"Pasien mengalami cedera otak berat, patah di paha sebelah kiri dan kanan kemudian tungkit bawah sebelah kiri juga patah," ucap Wahjoe.

Menurut Wahjoe, pihaknya sudah melakukan berbagai tindakan medis terhadap Nazwa. Namun sejauh ini, kondisi kesadaran masih juga belum pulih, sehingga harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

"Pasien saat ini masih kritis namun sudah dilakukan operasi semalam dan selesai jam setengah 2 pagi tadi," jelas Wahjoe.

Sementara dua pasien lain yang juga dirawat di RS Gatoel, kata Wahjoe kini kondisi kesehatannya sudah berangsur membaik. Dua pasien tersebut merupakan ibu dan anak, yakni Nailiatul Istiada (28) dan Syakila (5) warga Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.

Baca Juga: 14 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Bus Maut, Gubernur Khofifah Terpukul

Keduanya mengalami cedera berat. Nailatul mengalami patah tulang tangan kiri, sementara anaknya mengalami patah tulang sebelah kanan. Keduanya saat ini sudah dipindahkan ke ruang perawatan Flamboyan 1 RS Gatoel.

"Untuk yang 2 orang yang cidera berat kesadarannya sudah membaik. Yang ibunya sudah dilakukan operasi, untuk satu pasien lagi akan dilakukan operasi siang ini," ungkap Wahjoe.

Selain di RS Gatoel, korban luka yang kondisinya kritis juga dirawat di RS Citra Medika Sidoarjo. Setidaknya ada 2 orang yang saat ini kondisinya kritis, dari 6 pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut. Keduanya saat ini juga masih menjalani perawatan intensif di ICU.

"Kondisinya kritis dan masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Pasien memang perlu perhatian khusus, jadi harus dipantu lebih ketat. Keduanya mengalami luka cukup parah di bagian kepala," kata Direktur RS Citra Medika, Wahidah Rahmaniah.

Menurut Wahidah, dua pasien yang dirawat di ruang ICU saat ini kondisinya stabil. Namun pasien cenderung menunjukan kegelisahan. Hal itu diduga akibat trauma berat yang dialami pasien akibat insiden kecelakaan maut bus pariwisata PO Ardiansyah tersebut.

"Kondisi pasien stabil cuma memang ada kegelisahan, pasien gelisah dan menunjukan kesadaran menurun. Karena luka juga cukup banyak jadi multi trauma. Untuk saat ini kita tidak bisa pastikan karena kondisi di ICU berubah-ubah. Kondisinya saat ini mungkin 50-60 persen," ungkapnya.

Sementara untuk pasien lainnya relatif sudah lebih baik. Wahida menyatakan, sejauh ini pihaknya juga sudah merujuk dua orang pasien yang kondisinya sudah membaik ke RS Suwandi Kota Surabaya. Ia berharap pasien yang saat ini dirawat bisa berangsur pulih.

"Satu sudah kita lakukan tindakan tadi pagi, yakni operasi. Yang dua pasien masih proses stabilisasi. Mudah-mudahan kalau kondisinya baik bisa langsung kita kerjakan tindakan medisnya," tukas Wahida. 

Kontributor : Zen Arivin

Load More