SuaraJatim.id - Booming-nya film KKN di Desa Penari yang diangkat dari cerita viral di media sosial tengah menjadi pembicaraan di kalangan penggemar horor. Bahkan, keaslian kisah KKN di Desa Penari disebut-sebut benar adanya.
Dari beberapa penuturan, kisah itu disebut terjadi di Desa Bayu Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi. Seorang penjaga situs Rowo Bayu atau Rawa Bayu, Sudirman mengungkapkan kisah tersebut saat berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Ia mengemukakan, cerita tersebut terjadi pada tahun 2008. Kala itu, Desa Bayu menerima sekelompok mahasiswa berjumlah delapan orang tengah menjalankan tugas KKN, namun dua di antaranya masuk kawasan hutan di utara situs Rowo Bayu.
Dalam video unggahan Erick Thohir tersebut, Sudirman mengaku cerita tersebut bersumber dari Kepala Desa (Kades) Bayu, Sugito.
Baca Juga: Ada Adegan KKN di Desa Penari yang Tak Ditayangkan Gegara Insiden di Lokasi Syuting, Apa Itu?
Suara.com kemudian menemui Sugito untuk mengetahui seluk beluk desa tersebut dan juga kebenaran hutan larangan yang ada dalam cerita viral KKN di Desa Penari.
Sugito menegaskan, cerita tentang adanya hutan larangan tidak pernah ada. Justru yang ada merupakan hutan produksi.
"Di sini ini termasuk hutan lindung, kalau di sekelilingnya rowo bayu hutan produksi. Jadi di rowo bayu itu ada 3 hektare lokasi hutan lindung dan ada 8 hektare pendukung, jadi tidak ada hutan larangan," ungkapnya seperti dikutip Suaramalang.id, Jumat (20/5/2022).
Ia mengemukakan, pada jarak sekitar tiga kilometer dari Rowo Bayu, terdapat sebuah perkampungan yang tak lagi berpenghuni.
Perkampungan itu disebut Ndarungan yang dulunya merupakan tempat singgah pekerja perkebunan Bayu Lor. Namun sejak tahun 2000, seluruh pekerja dialihkan ke perkampungan Telepak. Ndarungan sendiri sempat dihuni 18 keluarga.
Baca Juga: Mengintip Rowo Bayu Banyuwangi, Konon Lokasi Asli Cerita KKN di Desa Penari
Sugito pun kemudian menyusuri lebih dalam lebih dalam lagi. Walhasil, Sugito menemukan ada dua perkampungan yang sudah hilang sejak tahun 1915 silam. Posisi lokasinya pun berada di sekitar Ndarungan.
Meski ada temuan tersebut, Sugito mengaku tidak menemukan bekas-bekas adanya bangunan dan perkampungan di kawasan yang dimaksud.
"Kalau soal kampung hilang saya punya data-datanya, saya mencoba menelusuri namun tidak ketemu bekas bangunannya. Saat tepat di lokasi kampung hilang tersebut, GPS saya tiba-tiba mati," cetus Sugito.
Untuk diketahui, Rowo Bayu merupakan tempat wisata yang berjarak sekitar 35 kilometer dari Kota Banyuwangi dan berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Tempat tersebut dikenal sebagai salah satu petilasan Prabu Tawang Alun yang merupakan salah satu Raja Blambangan. Pada lokasi tersebut ada tiga mata air atau sendang. Ketiga mata air tersebut diberi nama Sendang Keputren, Sendang Wigangga, dan Sendang Kamulyan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Gubernur Khofifah Apresiasi KTH dan Penyuluh Kehutanan se-Jatim: NTE Tertinggi Nasional
-
Usai Wukuf, Gubernur Khofifah akan Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan
-
Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak
-
Gubernur Khofifah Ibadah Haji: Tata Kelola Masjidil Haram Tahun Ini Sangat Bagus