SuaraJatim.id - Pelaku penipuan modus jual minyak goreng murah Eva Devianjani (30) tertangkap. Emak-emak asal Warga Desa Munggung Kecamatan Pulung, Ponorogo diringkus di Yogyakarta.
“Tersangka sempat bersembunyi di Yogyakarta. Namun, akhirnya bisa kami temukan,” kata Kanit Pidana Umum (Pidum) Polres Ponorogo Ipda Guling Sunaka, mengutip dari Beritajatim.com, Senin (23/5/2022).
Dalam melancarkan aksinya, tersangka sengaja menawarkan minyak goreng dengan harga sangat murah, di bawah harga grosir. Dia menawarkan secara offline dan online.
Ia memakai sistem pembeli secara pre order atau bayar lunas di muka untuk.
“Kepada korbannya, tersangka menjanjikan barang pesanan baru akan datang satu hingga dua minggu kemudian,” katanya.
Namun, bukan barang yang datang, tersangka yang sudah untung itu justru bersembunyi. Sembari memberikan janji-janji palsu kepada para korbannya. Aksi penipuan minyak goreng murah ini sudah dilakukan sejak tahun 2021.
“Pelaku sudah meraup untung miliaran rupiah, korbannya pun bukan dari Ponorogo saja. Juga ada dari luar kota,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, momen kelangkaan minyak goreng yang terjadi beberapa waktu lalu, digunakan oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk melakukan penipuan. Seperti yang terjadi di bumi reog, seorang wanita bernama Eva Devianjani diamankan oleh Satreskrim Polres Ponorogo. Eva ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan melakukan penipuan menjual minyak goreng dan sembako dengan harga di bawah distributor.
“Tersangka menawarkan harga yang jauh lebih murah, sehingga banyak orang yang tertarik untuk melakukan pre order,” kata Kanit Pidana Umum (Pidum) Polres Ponorogo Ipda Guling.
Baca Juga: Puji Keputusan Jokowi Buka Ekspor CPO, Petani Kelapa Sawit Harap Harga TBS Turun Rp3.500 per Kg
Warga Desa Munggung Kecamatan Pulung itu menawarkan minyak goreng dan sembako dengan harga murah itu lewat sosial media (Sosmed). Tak heran, korbannya pun lumayan banyak.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka Eva bakal dijerat dengan pasal 372 KUHP. Tentang penipuan dan penggelapan. Hukumannya pun ditaksir kurang lebih sekitar 4 tahun.
“Dipenjara maksimal hingga 4 tahun kurungan,” pungkasnya. [end/but]
Berita Terkait
-
Produsen Wajib Penuhi Stok Minyak Goreng Dalam Negeri Sebelum Lakukan Ekspor
-
Telusuri Aliran Dana Binomo ke Bar Indra Kenz di Pantai Indah Kapuk, Penyidik akan Panggil Pengelola
-
Pakar Harap Pemerintah Pertimbangkan Kebijakan DMO dan DPO: Beri Dampak Stok dalam Negeri
-
Pemerintah Segera Turunkan Harga Minyak Goreng, Politisi PKS Tidak Percaya: Jangan Buat Janji Kepada Masyarakat
-
Korban Penipuan, Warga Pasuruan Merugi Rp 191 Miliar
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pengasuh Ponpes Sumenep Divonis Kebiri dan 20 Tahun Penjara, Cabuli Banyak Santriwati Bertahun-tahun
-
Kronologi Penemuan Mayat Polisi di Rel Kereta Api Lamongan, Penyebab Kematian Masih Misteri
-
Dugaan Pencabulan Ponpes Bangkalan, Polda Jatim Kebut Penyelidikan hingga Pendampingan Korban
-
BRI Hadirkan Layanan Keuangan Terapung, Dorong Ekonomi Pesisir Lewat Teras BRI Kapal
-
Kronologi Ketua PCNU Magetan Diduga Dianiaya Kades Usai Ceramah, Polisi Turun Tangan