Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 27 Mei 2022 | 05:25 WIB
Salah satu situs diduga peninggalan kerajaan Airlangga [Foto: Beritajatim]

Alasan lain yang diungkapkan Dwi, jejak arkeologis dan arsitektural keberadaan candi ini cukup jadi bukti kalau Lamongan adalah satu dari banyak ibukota kerajaan Airlangga. Tidak mungkin pula, lanjut Dwi, kedatuan utama ketika masa keemasan Airlangga, yaitu masa Kahuripan berlokasi di sekitar Lamongan selatan.

Tak cukup itu, Dwi menuturkan, sangat mungkin pula ketika Prapanca menulis Arjunawiwaha itu ditulis di Kedatuan Kahuripan yang lokasinya ada di Lamongan bagian selatan. Bahkan ibukota Kerajaan Jenggala periode awal itu juga diduga kuat berada di Lamongan, karena penguasa Jenggala adalah generasi penerus dari Airlangga.

“Pemilihan Lamongan menjadi lokasi Airlangga ini, karena kala itu wilayah Lamongan dinilai strategis dengan kondisi geografisnya seperti perbukitan dan sungai-sungai. Kajian geohistori semacam ini bisa dimanfaatkan sebagai referensi untuk pembangunan saat ini yang mengambil teladan masa lalu,” tandasnya.

Sementara itu, Sejarawan dan Budayawan asal Lamongan Supriyo menyampaikan, ada banyak penemuan jejak sejarah masa lalu selama ini yang memang bisa jadi petunjuk bahwa masyarakat Lamongan sangat makmur dan sejahtera.

Baca Juga: Jasad Korban Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Lamongan Ditemukan Terdampar di Tuban

Selain prasasti cane, Supriyo yang juga menjabat sebagai Ketua Lesbumi NU Lamongan ini berkata, ada juga prasasti Balawi tahun 1227, prasasti Lamongan, prasasti Biluluk dan banyak prasasti-prasasti lainnya yang ditemukan dan sebagian masih tersimpan dengan baik di Museum Nasional Jakarta.

“Banyak juga ditemukan keramik dari berbagai negara yang sangat antik dan bernilai seni tinggi, seperti vas, piring dari keramik dan lainnya, yang tentu hanya bisa dimiliki oleh orang kaya atau pemuka di masa itu. Hal ini menunjukkan masyarakat Lamongan waktu itu sangat makmur dan sejahtera,” paparnya.

Load More