Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 30 Mei 2022 | 18:44 WIB
Ilustrasi ternak sapi (Antara/Aloysius Jarot Nugroho).

SuaraJatim.id - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mengganas dalam beberapa hari terakhir. Sebanyak 665 sapi dilaporkan mati.

Berdasar data dari Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, sapi-sapi yang mati itu berada di 16 kecamatan di Kabupaten Jombang.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Peternakan Jombang Agus Susilo Sugioto, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id jejaring media suara.com, Senin (30/5/2022).

"Sementara data di kami ada 665 ekor sapi mati, 11 ekor anak sapi mati di 16 Kecamatan yang ada di Jombang," katanya.

Baca Juga: Lebih Seribu Ekor Ternak di Sumbar Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Kasus Mati dan Potong Paksa Mulai Ditemukan

Lebih lanjut, Agus Susilo memaparkan, dari 665 ekor yang mati tersebut merupakan jumlah akumulasi sejak awal kasus PMK ditemukan di Jombang.

Rinciannya, ada di 5 desa di Kecamatan Wonosalam, 4 desa di Tembelang, 3 desa di Mojowarno, 2 desa di Kabuh, 4 desa di Plandaan, 1 desa di Gudo, 1 desa di Diwek, 7 desa di Ngusikan.

Kemudian sebanyak 3 desa di Jombang, 2 desa di Bareng, 3 desa di Kudu, 1 desa di Megaluh, 2 desa di Mojoagung, 2 desa di Perak, 1 desa di Jogoroto dan Bandarkedungmulyo.

"Untuk anak sapi yang mati kini juga bertambah 11 dari yang awalnya sebelumnya 5 ekor saja," paparnya.

Berbagai langkah penanganan telah dilakukan untuk mengatasi PMK di Jombang. Selain melakukan penyuntikan antibiotik dan pemberian vitamin terhadap sapi yang sakit, pencegahan dengan melakukan skrining sapi yang masuk ke Jombang terus dilakukan.

Baca Juga: Pengiriman Sapi NTT Meningkat di Tengah Penyebaran PMK

"Setiap hari kami kontrol, pengobatan, serta pemberian disinfektan dikandang sapi sebagai upaya penanganan PMK di Jombang," katanya menegaskan.

Load More