Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 09 Juni 2022 | 15:17 WIB
Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi bersama Waketum PKB Jazilul Fawaid, PKS dan PKB sepakat berkoalisi untuk Pilpres 2024. (Suara.com/Novian)

SuaraJatim.id - Sekretaris Jenderal DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi bertemu dengan Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid. Keduanya bicara soal kemungkinan koalisi di Pilpres 2024.

PKS, kata Aboe Bakar, mengatakan siap berkoalisi dengan PKB pada kontestasi Pilpres 2024 nanti. Bahkan Ia tidak keberatan jika pada pilpres nanti Ketum PKB Muhaimin Iskandar mau maju sebagai capres.

Karena menurut dia, jumlah kursi PKS di DPR sebanyak 50 dan PKB sebanyak 58 sehingga hanya membutuhkan 7 kursi untuk bisa mengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden.

"Artinya tinggal satu partai politik (untuk bergabung dalam koalisi). Ya kita lihat semoga berjalan panjang umur dan bisa bertahan," ujarnya, Kamis (09/06/2022).

Baca Juga: Survei SMRC: Ganjar Pranowo Paling Banyak Dipilih Kalau Pilpres 2024 Digelar Sekarang, Prabowo dan Anies Keok

Menurut dia, koalisi yang dibangun PKS-PKB menginginkan agar tidak terjadi politik identitas yang berlebihan, polarisasi, dan gesekan di masyarakat.

Dia mengatakan, PKS tidak masalah apabila Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar ingin menjadi capres untuk diusung di Pilpres 2024.

"Kita ingin-nya 3 bulan sebelum sudah oke, misalkan, Muhaimin Iskandar mau jadi presiden, silakan bismillah tidak masalah. Bagi PKS tidak penting presiden atau wapres," tuturnya.

Aboe Bakar berharap pertemuan gabungan tersebut akan menjadi magnet untuk para partai-partai politik yang lain yang bergabung.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid menilai Pilpres 2024 harus dilalui dengan suasana yang sejuk, dan partai-nya bisa mengambil peran untuk lebih mempersatukan keadaan.

Baca Juga: Kontestasi Pilpres 2024 Nanti PKS dan PKB Sepakat Bentuk Poros Ketiga: 'Tembok Berlin' Kita Pecahkan...

Dia mengaku bersyukur PKS juga memiliki pandangan yang sama bahwa tidak boleh lagi terjadi politik identitas karena dikhawatirkan terjadi perpecahan di masyarakat.

"Hari ini menurut saya bukan sosok, namun sistem dan cara pikir yang mempertemukan yang saya sebut dengan satu kalimat yang mempertemukan, mengutuhkan, mendamaikan," ujarnya.

"Tidak ada lagi pembelahan, tidak ada lagi saling curiga, tidak ada lagi saling menjatuhkan, tidak ada lagi politik yang saling menghina," katanya menambahkan.

Menurut dia, ke depan pasti ada pertemuan lanjutan antara Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu untuk mematangkan konsep koalisi kedua partai tersebut. ANTARA

Load More