SuaraJatim.id - Rusia menerima hampir 42.000 pengaduan dari kerabat tentaranya yang hilang di Ukraina. Puluhan ribu aduan itu diterima sejak April lalu.
Pemerintahan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menerima 41.666 pengaduan terkait tentaranya yang hilang atau ditangkap, per Kamis (9/6/2022).
Pemerintah Rusia sendiri belum merilis angka resmi tentang korban tewas di Ukraina sejak 25 Maret, ketika dikatakan bahwa 1.351 orang tewas selama konflik.
Investigasi independen oleh iStories sejak itu menempatkan korban lebih dari 3.000, berdasarkan data yang tersedia untuk umum dari otoritas lokal dan media sosial.
Baca Juga: Volkswagen Akan Berikan Kompensasi Finansial Bagi Karyawan di Pabrik Nizhny Novgorod
"Tipe orang yang menulis surat kepada presiden biasanya setia, tetapi apolitis," kata Konsultan Politik dan mantan penulis pidato Putin, Abbas Gallyamov mengutip dari Timesindonesia.co.id, Jumat (10/6/2022).
"Ini adalah orang-orang biasa, dengan mentalitas tradisional dan kepercayaan pada tsar patriarki yang baik hati," kata dia.
Gallyamov mengatakan angka itu hanya untuk beberapa anggota keluarga yang saat ini mencari tentara yang hilang atau ditangkap.
"Kebanyakan dari mereka tidak menulis surat kepada siapa pun, mereka tidak benar-benar percaya bahwa pihak berwenang akan melakukan sesuatu yang baik untuk mereka," tambahnya.
Data di Kremlin tidak menunjukkan berapa banyak keluhan yang telah diproses, atau apakah ada jawaban pasti yang diberikan kepada mereka yang terkena dampak.
Baca Juga: Perang dengan Ukraina Belum Selesai, Liga Premier Tunda Lagi Kontrak Hak Siar dengan Televisi Rusia
Ukraina telah mengatakan pihaknya menahan sekitar 600 tawanan perang Rusia pada awal April. Menurut Kyiv, sejauh ini lebih dari 400 tentara telah ditukar dengan Moskow dalam 14 pertukaran tahanan. Tapi sejauh ini Moskow juga belum merilis angkanya sendiri.
Salah satu organisasi hak-hak tentara terkemuka, Persatuan Komite Ibu Prajurit Rusia mengatakan, telah menerima "beberapa ratus" aplikasi yang meminta informasi tentang prajurit yang hilang.
Berita Terkait
-
Pandangan Negara-negara Soal Kemenangan Donald Trump 'Sebagai Jalan Untuk Beristirahat'
-
Ukraina Tangkap Lebih dari 700 Tentara Rusia dalam Serangan Mendadak ke Wilayah Kursk
-
Ukraina Mulai Serang Pasukan Korea Utara di Rusia
-
Donald Trump Janji Akhiri Perang Ukraina jika Terpilih Kembali Sebagai Presiden Amerika
-
Ancaman Bom Rusia Ganggu Pemilu AS, FBI Selidiki Sumbernya
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Risma Dapat Curhatan Masih Sulitnya Dapatkan Izin Bangun Gereja
-
Siap Mengawal, Luluk Puji Kebijakan Penghapusan Utang UMKM
-
Viral Bagi-Bagi Amplop di Probolinggo Bikin Heboh, Bawaslu Turun Tangan
-
Alasan Golkar Usulkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional
-
Khofifah Dapat Hadiah Wayang Kresna, Simak Karakter dari Tokoh Legendaris Ini