SuaraJatim.id - Kondisi SDN Jotangan Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto sangat memperihatinkan. Empat ruangan kondisinya rusak parah, meski demikian dua ruangan tersebut terpaksa masih difungsikan.
Empat gedung yang mengalami kerusakan tersebut yakni, ruang perpustakaan, unit kesehatan sekolah (UKS) ruang guru serta musala. Mayoritas kerusakan berada pada bagian atap serta plafon lantaran lapuk.
Kepala Sekolah SDN Jotangan, Nurul Tri Musfida mengungkapkan, rusaknya empat gedung di sekolah itu sudah terjadi sejak tahun 2018 lalu. Jauh sebelum dirinya bertugas di sekolah tersebut.
"Rusak sudah 4 tahun, sampai sekarang belum ada perbaikan. Yang rusak perpustakaan, musala, ruang guru dan UKS," kata Nurul saat ditemui di sekolah, Selasa (21/6/2022).
Baca Juga: Sebelum Bos Sepatu Mojokerto Bunuh Diri di Atas Kuburan Istri, Pamit Dulu ke Anak dan Calon Bini
Disampaikan Nurul, dulunya bangunan yang rusak itu merupakan ruang kelas tempat siswa belajar. Namun kemudian, proses belajar mengajar dipindahkan ke gedung baru. Sementara ruang tersebut difungsikan sebagai tempat perpustakaan, ruang guru, musala dan UKS.
Lambat laut, bangunan lama itupun kian lapuk. Hingga kemudian di tahun 2019 bencana menerjang. Puting beliung membuat empat ruangan itu semakin rusak parah. Pihak sekolah pun memutuskan hanya untuk menggunakan dua ruangan saja lantaran berbahaya bagi siswa.
"Ruang yang digunakan musala dan perpustakaan kita putuskan tidak digunakan sama sekali. Karena kerusakannya sangat parah," ucap Nurul.
Sementara dua ruangan lainnya terpaksa masih digunakan. Pihak sekolah kemudian menggabungkan ruang UKS dengan perpustakaan sekolah. Sementara ruang guru dijadikan satu dengan ruang kepala sekolah.
"Untuk musala sekarang ditempatkan di ruang kepala sekolah. Ruangan saya jadi satu dengan ruang guru, di gedung yang rusak itu," ungkap Nurul.
Baca Juga: Bos Sepatu Mojokerto Bunuh Diri di Atas Kuburan Istri, Mumet Mikir Hutang dan Persiapan Nikah Lagi
Meski masih difungsikan, Nurul menyatakan pihaknya melarang para siswa beraktivitas di perpustakaan maupun di UKS. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi jika ruangan tersebut ambruk sewaktu-waktu, lantaran kondisinya yang kini memperihatinkan.
"Ya, kalau ruang guru mau di pindah kemana lagi. Ruang kelas juga sudah terisi semua, terpaksa bertahan di sini. Kalau perpustakaan tetap dipakai untuk nyimpan buku saja, anak-anak dilarang kesini," ujar Nurul.
Sudah sejak lama, pihak sekolah melaporkan adanya bangunan gedung yang mengalami kerusakaan ke Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Mojokerto dan mengajukan perbaikan. Akan tetapi, sejak tahun 2019 lalu belum ada kejelasan dari instansi tersebut.
Menurut informasi yang diterimanya, tak kunjung direhabnya sekolah tersebut lantaran data dari Dapodik yang tak sesuai dengan kondisi di lapangan. Sebab, ruang kelas di SDN Jotangan sudah memenuhi, sehingga tidak masuk prioritas.
"Sedangkan untuk yang bangunan ini kan bukan ruang kelas, jadi data di dapodik kita tidak masuk rehab berat makanya tidak masuk dalam proyek DAK tahun ini," terang dia.
Nurul berharap, secepatnya gedung yang rusak itu mendapat sentuhan perbaikan dari dinas terkait. Sebab, kondisi gedung yang rusak itu mengancam keselamatan para guru, lantaran masih difungsikan sebagai ruang guru.
Berita Terkait
-
Sebelum Bos Sepatu Mojokerto Bunuh Diri di Atas Kuburan Istri, Pamit Dulu ke Anak dan Calon Bini
-
Bos Sepatu Mojokerto Bunuh Diri di Atas Kuburan Istri, Mumet Mikir Hutang dan Persiapan Nikah Lagi
-
Fakta-fakta Pengusaha Sepatu Mojokerto Akhiri Hidup di Pusara Istri, Tertekan Biaya Nikah Lagi
-
Menjelang Pernikahan, Pria Mojokerto Tenggak Racun di Pusara Mendiang Istri
-
Pelepasan Calon Jamaah Haji Mojokerto, Bupati Ikfina Imbau Soal Mutasi Omicron
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat