SuaraJatim.id - Sudah beberapa pekan ini dagangan Agus Rudiono sepi pembeli. Ia menduga-duga penyebabnya gara-gara wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di daerahnya.
Sejauh ini wabah PMK di Jombang memang belum tuntas betul. Wabah ini memukul sejumlah peternak sebab hewan piaraan mereka banyak yang sakit, bahkan tidak sedikit yang mati.
Belakangan masalahnya bukan hanya dirasakan peternak. Pengusaha kuliner pun ikut kelimpungan, utamanya menu rawon. Hal itu yang dirasakan Rumah Makan Rosobo, yang berada di Timur Taman Kota Mojoagung, Jombang.
Pada Selasa (21/6/2022) sejumlah pelanggan nampak menikmati sajian nasi rawon andalan depot legendaris tersebut. Kuah warna hitam mengguyur nasi.
Ada tauge, sambal, serta dua daging empat berukuran tebal. Rosobo memang depot legendaris di Jombang. Rumah makan ini bediri puluhan tahun. Nasi rawon sebagai andalan.
Para pelanggan bukan hanya dari Jombang. Namun juga warga dari luar kota. Utamanya mereka yang sedang bepergian. Namun belakangan pelanggan rumah makan itu sepi. Demikian disampaikan Agus Rudianto, pemiliknya.
“Sejak ada PMK, jumlah pembeli mengalami penuruan hingga 30 persen,” katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (21/06/2022).
Agus menyebut, pada dalam situasi normal atau sebelum wabah PMK, Depot Rosobo mampu menghabiskan 130 kilogram daging sapi. Namun sejak ada wabah tersebut, jumlah daging mengalami penurunan.
“Saat ini hanya mengahbiskan 80 kilogram daging dalam sehari. Karena jumlah pembeli memang turun,” kata Agus.
Baca Juga: Cegah Wabah PMK, Lima Pasar Hewan di Boyolali Masih Ditutup
Sedangkan pada Sabtu dan Minggu, Depot Rosobo bisanya menghabiskan daging sapi 3 kuintal. Namun sejak ada wabah PMK turun menjadi 2 kuintal.
Sebenarnya, lanjut Agus, pihaknya menyiasasti menggunakan daging impor, meski harganya lebih mahal. Selain itu, juga memilih daging lokal yang berkualitas bagus.
“Daging impor Rp 89 ribu, sedangkan daging lokal Rp82 ribu per kilogram. Ini untuk menambah kepercayaan pelanggan. Kami selalu memilih daging lokasi dengan kualitas super,” kata Agus ketika ditemui di rumah makan yang berada di Timur Taman Mojoagung ini.
Salah satu pembeli yang sedang berada di depot itu adalah Syamsul. Dia menikmati sepiring nasi rawon yang ada di depannya. Nasi tersebut tandas tak tersisa. Syamsul mengaku sudah lima kali mampir ke Depot Rosobo. Dia cocok olahan tersebut.
“Saya cocok dengan masakan di depot ini. Bumbunya terasa, dagingnya tebal. Makanya sudah lima kali makan di sini. Saya pikir aman-aman saja, karena daging sapi yang ada di depot ini diolah dengan benar,” katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Cegah Wabah PMK, Lima Pasar Hewan di Boyolali Masih Ditutup
-
Sebanyak 6 Ribu Ternak di Lumajang Ditargetkan Menerima Suntikan Vaksin PMK
-
Update Wabah PMK di Banyuwangi, Tercatat 10 Persen Kasus Kesembuhan
-
Wabah PMK Bikin Peternak di Bandung Barat Merugi Rp 8 Miliar, 4.904 Ekor Ternak Terpapar
-
Tim Sepak Bola Kota Malang Viral Lagi, Kali Ini Baku Hantam dengan Tim Jombang
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
Terkini
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak
-
Diapresiasi Nasabah, BRI akan terus Akselerasi Inovasi dan Memperluas Jangkauan QLola