Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 24 Juni 2022 | 16:15 WIB
infeksi mata merah (ilustrasi/shutterstock)

SuaraJatim.id - Penyakit mata merah atau konjungtivitas akibat serangan virus sedang marak di Banyuwangi akhir-akhir ini.

Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pun meminta masyarakat agar berhati-hati mengingat penyakit ini biasanya marak terjadi saat musim pancaroba.

Konjungtivitis saat ini tengah mewabah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Data dari Dinkes setempat, ratusan warga telah terpapar penyakit ini.

Meski begitu, masyarakat tak usah panik, meski penularannya yang tergolong cepat. Sebab, penyakit tersebut tidak membahayakan, apalagi mudah disembuhkan.

Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, kasus konjungtivitis virus mulai merebak sejak awal Juni. Kenaikan kasus mata merah ini, dua kali lebih cepat dari minggu sebelumnya.

Baca Juga: Begini Kronologis Kasus Pencabulan Sejumlah Santri di Banyuwangi Terbongkar

"Pada tanggal 1 - 7 Juni ditemukan 236 kasus. Lalu pada 8 - 14 Juni bertambah menjadi 312 kasus. Kemudian pada 15 - 21 Juni angka kasus Konjungtivitis Virus turun menjadi 308 kasus," terang Amir, dikutip dari suaraindonesia.co.id jejaring media suara.com, Jumat (24/6/2022).

Penyakit mata merah ini mudah menular, jika dalam satu keluarga ada yang terjangkit penyakit tersebut, maka kemungkinan dapat merambat ke anggota keluarga yang lainnya.

Untuk langkah pencegahan harus memisahkan benda yang digunakan langsung bersentuhan dengan tubuh, seperti pemakaian handuk dan lainnya.

Sedangkan gejala bagi yang terpapar, jika merasakan gatal-gatal pada mata hingga membuat indera penglihatan menjadi merah, nyeri, lebam dan berair, maka bisa jadi terkena Konjungtivitis Virus.

"Jika sudah terpapar Konjungtivitis Virus agar bisa menjaga jarak agar tidak tertular. Jangan berdekatan, minum obat dan istirahat," pungkas Amir.

Baca Juga: 6 Santri di Banyuwangi Diduga Jadi Korban Pencabulan Pengasuh Ponpes

Dari informasi yang dihimpun, Konjungtivitis Virus menjadi jenis konjungtivitis yang sangat menular yang disebabkan oleh virus, seperti adenovirus atau virus herpes simpleks (HSV).

Kondisi ini terjadi ketika infeksi virus menyebabkan peradangan pada konjungtiva, selaput yang melapisi bagian putih mata. Sebagian besar virus yang menyebabkan konjungtivitis menyebar melalui kontak tangan ke mata melalui benda yang telah terkontaminasi virus tersebut.

Gejala konjungtivitis virus dapat disertai flu atau kondisi lain, termasuk hidung pilek dan berair, sensitivitas cahaya, dan iritasi mata secara umum. Konjungtivitis virus umumnya dimulai di satu mata kemudian menyebar ke mata lainnya.

Gejala yang umum termasuk, iritasi mata berwarna merah muda atau kemerahan, keluarnya cairan dari mata yang mungkin disertai dengan sedikit lendir, nyeri ringan, mata tidak nyaman, dan sensasi terbakar.

Selain itu juga sensitif terhadap cahaya, kerak yang terdapat di sekitar kelopak mata saat bangun tidur hingga kelopak mata menjadi bengkak.

Penyebab Konjungtivitis virus paling sering disebabkan oleh adenovirus yang menyebabkan flu biasa dan infeksi saluran pernapasan atas lainnya.

Load More