SuaraJatim.id - Pemerintah rencananya mengatur konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite bagi masyarakat, mengingat subsidi pertalite dari pemerintah sangat besar.
Hal ini disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Hageng Nugroho. Ia mengatakan pengaturan pembelian Pertalite merupakan upaya pemerintah untuk menjaga pasokan bahan bakar dan daya beli masyarakat.
Ia menjelaskan, karena besarnya subsidi itu makan distribusinya harus dikontrol dengan baik. Dia memohon kepada masyarakat memanfaatkan layanan tersebut dan tetap mengikuti aturan.
Selama ini, ia melanjutkan, pemerintah telah memberikan subsidi untuk menahan kenaikan harga BBM akibat melonjaknya harga minyak dunia yang mencapai US$ 120 dolar per barel.
Hal itu disampaikan agar masyarakat juga ikut tahu harga semestinya. Adapun untuk daftar subsidi BBM pemerintah saat ini untuk subsidi Solar sebesar Rp 7.800 per liter dari harga beli masyarakat sebesar Rp 5.150 per liter.
Kemudian Pertalite Rp 4000 - Rp 4.500 per liter dari harga yang diterima konsumen Rp 7.650 per liter. Sedangkan LPG 3 kg sebesar Rp 12.450 per kg atau Rp 33.750 per tabung dari harga yang diterima konsumen sebesar Rp 20 ribuan per tabung.
"Pengaturan tersebut untuk memastikan mekanisme penyaluran BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar tepat sasaran. Jika tidak diatur, besar potensinya kuota yang telah ditetapkan selama satu tahun tidak akan cukup. Ini demi menjaga ketahanan energi kita," kata Hageng di Jakarta, dikutip dari timesindonesia.co.id jejaring media suara.com, Rabu (29/6/2022).
Selama ini, PT Pertamina (Persero) mencatat, dari kuota yang diberikan sebanyak 23,05 juta kiloliter, konsumsi Pertalite sudah mencapai 80 persen pada Mei 2022.
Sementara konsumsi solar subsidi mencapai 93 persen dari total kuota awal tahun sebesar 15,10 juta kiloliter. Hageng mengatakan penyaluran BBM subsidi harus sesuai dengan peraturan, baik dari sisi kuota maupun segmentasi penggunanya.
Saat ini, segmen pengguna Solar subsidi sudah diatur sehingga penyalurannya lebih tepat sasaran. Sementara, Pertalite segmentasi penggunanya masih terlalu luas.
Pada kesempatan itu, Hageng menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan inovasi Pertamina Patra Niaga yang akan melakukan uji coba penyaluran Pertalite dan Solar subsidi melalui sistem MyPertamina.
Baca Juga: Amankah Menggunakan HP di SPBU?
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk mengawal dan mengontrol implementasi program tersebut, agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
"Oleh sebab itu perlu diatur yang bisa mengonsumsi Pertalite. Misalnya apakah mobil mewah masih boleh? Padahal mereka mampu beli yang non subsidi," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden KSP ini.
Berita Terkait
-
Amankah Menggunakan HP di SPBU?
-
Nahas! Mobil Pengangkut BBM Tabrak Tiga Rumah Warga di Jalan Lintas Tengah Muba
-
Cara Menggunakan Aplikasi MyPertamina untuk Beli Pertalite dan Solar Per 1 Juli 2022
-
11 Daerah Uji Coba Beli BBM Pakai Aplikasi MyPertamina, 4 Ada di Sumbar
-
Netizen Bingung, Tak Boleh Pakai HP di SPBU tapi Beli Pertalite dan Solar Harus Pakai MyPertamia
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Aset 'Tidur' Pemprov Jatim Bisa Jadi Sumber PAD Baru, Asalkan Lakukan Ini
-
Bank Mandiri Jembatani Purna PMI Asal Malang Jadi Wirausahawan Lewat Program Bapak Asuh
-
BRI Ungkap Jurus Jitu Jadi Bank Terkuat di Indonesia
-
Bisnis Urban Farming: Menuai Cuan dari Lahan Sempit di Tengah Kota
-
DPRD Jatim: Anak Butuh Perlindungan Mental dan Spiritualitas