Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 29 Juni 2022 | 22:11 WIB
Ilustrasi suhu panas ekstrem. [istimewa]

SuaraJatim.id - Jepang dan China terlanda suhu panas ekstrem. Bahkan, panas terik matahari di negara setempat mencapai 42 derajat celsius.

Suhu tersebut dinyatakan sebagai suhu tertinggi yang pernah terjadi dan tercatat sejak 1957.

Melansir Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com, banyak masyarakat mengunjungi arena waterpark untuk mendinginkan suhu badan mereka.

Pemakain listrik guna menyalakan AC pun meningkat. Seperti yang tercatat di daerah Tianjin, China (25/6/2022).

Baca Juga: Suhu Panas Jakarta Naik 0,40 - 0,47 Derajat Celcius Tiap 10 Tahun, Apa Sebabnya?

Dalam sehari penduduk Tianjin mampu menghabiskan 15.7 juta kwh listrik yang menjadi rekor tertinggi pemakaian listrik sehari dalam setahun ini.

Pemerintah China menyarankan warga untuk tetap berada di dalam rumah untuk menghindari terkena sengatan panas matahari.

Sementara itu di Jepang, sinar matahari membuat suhu di wilayah setempat naik mencapai 35 derajat celsius.

Bagi penduduk Jepang yang terbiasa dengan udara dingin suhu tersebut cukup mengkhawatirkan karena mereka belum terbiasa dengan sengatan panas.

Bahkan seorang petugas pembersih kaca gedung harus dilarikan ke rumah sakit saat gondola yang menghantarkannya naik turun wilayah luar gedung bertingkat yang dibersihkannya macet selama puluhan menit. Pekerja tersebut disinyalir terkena hempasan heat stroke.

Baca Juga: Penjelasan BMKG Mengenai Penyebab Suhu Panas di Indonesia

Sama halnya di Cina, naiknya suhu lingkungan di Jepang juga mengakbatkan naiknya konsumsi listrik oleh warga lokal. Bahkan perusahaan penyedia pasokan listrik Tokyo menghimbau warga agar berhemat daya demi ketersediaan listrik.

Load More