SuaraJatim.id - Sebanyak 500 nelayan di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi berhenti melaut. Fenomena ini dipicu tinggi gelombang laut Selatan Jawa yang rata-rata mencapai empat meter.
"Sudah kisaran lima hari ini banyak nelayan tidak melaut, karena gelombang yang cukup tinggi," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Banyuwangi Hasan Basri, Kamis (30/6/2022).
Para nelayan khawatir jika tetap nekat melaut beresiko. Terlebih sejumlah perahu nelayan juga rusak dihantam angin. Mereka kini fokus memperbaiki kerusakan perahu, namun sebagian juga hanya menyandarkan perahu.
"Para nelayan tidak beraktivitas apa-apa. Yang punya kapal sambil memperbaiki kapalnya, memperbaiki jaringnya persiapan kalau nanti cuaca sudah enak baru kerja," ujar Hasan.
Sembari menunggu kondisi perairan pantai selatan Jawa, para nelayan juga terus berkoordinasi dengan BMKG, agar setiap perkembangan gelombang dapat diketahui.
"Kita terus melakukan koordinasi dengan BMKG Banyuwangi, untengetahui kondisi ombak di tengah laut dan diperkirakan kapan cuaca buruk ini reda dan kembali normal," ungkap Hasan.
Tinggi gelombang akibat angin kencang ini terjadi dalam 10 hari terakhir. Akibatnya, sejumlah perahu nelayan rusak.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Banyuwangi Anjar Triono Hadi memprediksi gelombang tinggi di pantai selatan Jawa akan tetap terjadi hingga beberapa waktu ke depan.
"Tingginya gelombang ini disebabkan pola angin dominan bergerak dari tenggara ke selatan dengan kecepatan angin maksimum 15 knot," cetus Anjar.
Baca Juga: Terlapor Kasus Pencabulan Santri di Banyuwangi Diduga Kabur, Pihak Pesantren Tak Tahu Menahu
Menurut Anjar, dalam beberapa waktu terakhir para nelayan lebih baik untuk tidak melaut hingga cuaca kembali membaik.
"Untuk para nelayan kami himbau lebih baik berhenti melaut dulu sampai menggu cuaca buruk hilang. Sedangkan pengelola destinasi wisata pantai untuk selalu mengingatkan pengunjung untuk tetap waspada," pungkas Anjar.
Kontributor: Achmad Hafid Nurhabibi
Berita Terkait
-
Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Pulau Jawa Diprediksi Sampai 4 Meter, Masyarakat Jateng Diminta Waspada
-
Terlapor Kasus Pencabulan Santri di Banyuwangi Diduga Kabur, Pihak Pesantren Tak Tahu Menahu
-
Derita Nelayan Muaragembong, Tak Bisa Melaut karena Sulit Beli BBM Bersubsidi
-
Tren Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Banyuwangi Memprihatinkan, PR Besar Pemkab
-
Nelayan Tewas Tersambar Petir di Karimun, Terpental hingga Keluar Kapal
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Pengamat Unej: Alarm Pasar Finansial Usai Sri Mulyani Dicopot, Tugas Berat Menkeu Purbaya Sadewa
-
Viral PHK Massal Gudang Garam, Khofifah Ungkap Fakta Sebenarnya: Itu Pensiun Dini
-
Alfredo Vera: Tim Sudah Analisis Kekuatan dan Kelemahan Bhayangkara FC
-
Sambut Haornas ke-42, Gubernur Khofifah Serukan Semangat Persatuan dan Junjung Sportivitas
-
Efek Sri Mulyani Bikin IHSG Anjlok 1,28 Persen, Kadin Jatim: Kepercayaan Investor Harus Dijaga!