SuaraJatim.id - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengajak masyarakat mengonsumsi kembali daging sapi di tengah mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Ajakan untuk mengonsumsi daging sapi ini perlu kami sampaikan karena kini sebagian masyarakat memiliki persepsi yang salah tentang wabah PMK," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kabid Keswan) pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKPPP) Pemkab Pamekasan Slamet Budi Harsono dalam keterangan pers di Pamekasan, Senin (4/7/2022).
Warga banyak yang berhenti mengonsumsi daging sapi sejak wabah PMK menyerang sapi ternak milik warga di Pamekasan.
Padahal sebelum wabah, daging sapi menjadi sajian utama setiap ada kegiatan hajatan.
Namun, sejak PMK mewabah dan diketahui ada sapi milik warga yang positif PMK, banyak yang berhenti mengonsumsi daging.
"Padahal, daging yang dikonsumsi dari yang terserang wabah PMK itu tidak bahaya. Akan tetapi, masyarakat takut," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya memandang perlu memberikan pengarahan dalam bentuk kampanye agar pemahaman yang keliru tersebut tidak menyebar luas di kalangan masyarakat.
Kampanye berupa ajakan agar masyarakat mengonsumsi daging itu melalui pamflet, brosur, dan banner melalui media massa dan media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
Dikatakan pula oleh Budi bahwa ada beberapa bagian yang disarankan untuk tidak dikonsumsi apabila sapi tersebut terserang wabah PMK, antara lain, jeroan sapi, bibir, dan kuku sapi.
Baca Juga: 38 Sapi di Gianyar Terserang PMK, Awalnya Tak Mau Makan Hingga Mulut Berbusa
"Ini untuk antisipasi saja," katanya.
Selain itu, perebusan ideal daging minimal 30 menit dengan suhu sekitar 70 derajat Celsius.
Berdasarkan hasil pemantauan di sejumlah pasar tradisional di Pamekasan, sejak PMK mewabah di daerah ini, penjualan daging sapi.
"Sekarang warga lebih banyak membeli daging ayam ketimbang daging sapi," kata pedagang daging di Pasar Kolpajung Pamekasan Maisyaroh.
(Antara)
Berita Terkait
- 
            
              Wabah PMK Merebak, Anies Baswedan Datangkan 47 ribu Hewan Ternak Jelang Idul Adha ke Jakarta
- 
            
              Sapi Presiden Jokowi Bakal Dikurbankan di Pesantren Babussalam Pekanbaru
- 
            
              Dana Desa Bisa Dipakai untuk Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku
- 
            
              Pedagang Hewan Kurban di Bali Khawatir Dengan Dampak PMK, Harga Ternak Jadi Mahal
- 
            
              Daging Sapi Kurban Presiden Jokowi Berat 1 Ton Akan Dibagikan ke Warga Selayar
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Cuma Modal Klik! Raih Cuan Rp 235 Ribu dari DANA Kaget, Ini Linknya
- 
            
              Keracunan Susu di Surabaya: 6 Siswa SD Dilarikan ke Puskesmas!
- 
            
              Pulau Jawa Tenggelam? Ini Penyebabnya
- 
            
              7 Fakta Menarik Tentang Suku Osing: Pewaris Kerajaan Belambangan di Ujung Timur Jawa
- 
            
              Jawa Timur Jadi Kunci Pertumbuhan Indosat: Tambah 500 BTS 4G dalam 3 Bulan!