Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 13 Juli 2022 | 08:30 WIB
Ilustrasi ternak sapi (Antara/Aloysius Jarot Nugroho).

"Bisa jadi saat divaksin, ternak itu baru kena 10 hari atau 13 hari, sehingga gejalanya belum muncul," katanya.

Akhirnya, Dinas Peternakan memutuskan untuk memetakan sebaran PMK di Jember.

"Kami cari jarak yang terjauh. Kadang-kadang ini yang membuat masyarakat bertanya: lho punya saya kok tidak divaksin, padahal sapi tetangga kena. Padahal kami menjaga efek pasca vaksinasi," kata Sugiarto.

Dengan jumlah vaksin yang terbatas, akhirnya Dinas Peternakan lebih berfokus untuk melakukan vaksinasi di kawasan Jember utara.

Baca Juga: Sorotan Berita Kemarin, Warga Blitar Tewas Dililit Ular Piton di Jalanan sampai Kasus Haji Furodah vs Travel

"‘Range’ memang jauh dari yang sudah kena penyakit. Alhamdulillah, di Puskeswan Sukowono sudah melakukan vaksinasi, insya Allah delapan ribu vaksin sudah selesai diinjeksikan," kata Sugiarto.

Sugiarto mengatakan, satuan tugas yang menangani PMK sudah direstrukturisasi mengikuti petunjuk pemerintah pusat.

"Insya Allah pekan ini satgas baru akan melakukan rapat, dan segera membagi tugas, termasuk untuk pengajuan BTT," ujarnya.

Load More