Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 01 Agustus 2022 | 17:42 WIB
Penampakan gerbang padepokan milik Gus Samsudin di Blitar, Jawa Timur. [Timesindonesia.co.id]

SuaraJatim.id - Gus Samsudin membantah padepokannya tutup pasca didemo warga, Minggu (31/7/2022). Padepokan Nur Dzat Sejati berlokasi di Desa Rejowinangun Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar Jawa Timur itu diklaimnya telah mengantongi izin remi. 

"Saya mendirikan padepokan ada izin. Saya juga ada izin praktik dan tempat dan saya tidak diperintah menutup dari pihak yang memberikan izin. Terus bagaimana ketika saya punya izin harus tutup dari mana dasarnya," katanya mengutip dari Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com, Senin (1/8/2022).

Diberitakan sebelumnya, pada Minggu (31/7/2022) ratusan warga mendatangi milik Gus Samsudin untuk menuntut penutupan.

Aksi tersebut diduga imbas dari perseteruan antara Gus Samsudin dengan Pesulap Merah atau Marchel Radhival. Pesulap Merah membongkar trik pengobatan ala dukun yang digunakan Samsudin. 

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Pesulap Merah, yang Membongkar Kebohongan Gus Samsudin

Perseteruan tersebut bermula dari Pesulap Merah yang membuat konten YouTube membongkar trik kepalsuan ala dukun yang dilakukan Gus Samsudin selaku pengasuh Padepokan Nur Dzat Sejati. Perseteruan tersebut berimbas pada nama Desa Rejowinangun yang dianggap netizen membekingi Padepokan Nur Dzat Sejati.
 
"Sebenarnya kan saya dituduh oleh seseorang melakukan penipuan. Kemudian orang itu saya minta untuk membuktikan tetapi beliau tidak bisa membuktikan. Kemudian dia datang ke padepokan tapi tidak masuk ke padepokan. Saya suruh masuk terapi tidak masuk. Sampai saya jemput supaya masuk ke padepokan masih tidak mau," jelas Gus Samsudin.

Kepala Desa Rejowinangun, Bhagas Wigasto menegaskan, dirinya bersama warga sepakat untuk menutup sementara padepokan milik Gus Samsudin agar suasana di Desa Rejowinangun bisa kondusif.

"Saya putuskan ditutup dengan batas waktu permasalahan ini selesai. Kemudian beliau kalau menolak silakan," tegasnya.

Bhagas mengatakan, di masa penutupan itu akan digunakan untuk tabayun dengan ormas keagamaan juga dengan masyarakat. Menurutnya, perseteruan itu bukan masalah masyarakat secara luas.

Bhagas menyayangkan, dalam perseteruan antara Gus Samsudin dengan Pesulap Merah atau Marchel Radhival tersebut malah menjadi justifikasi masyarakat yang melihat konten YouTube bahwa pihaknya yang bermasalah.

Baca Juga: Ustaz Derry Sulaiman Bongkar Kesalahan Fatal Gus Samsudin

"Padahal saya mengambil tindakan meminta pesulap merah untuk menunjukkan KTP itu kan prosedural. Opini yang berkembang jutsru saya selaku kepala desa membekingi Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin," urainya.

Load More