Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 02 Agustus 2022 | 18:50 WIB
Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Blitar, Jawa Timur resmi ditutup Minggu (31/7/2022).

SuaraJatim.id - PW Ansor Jatim merespon berita keributan antara Pesulap Merah vs Gus Samsudi di dekat Padepokan Nur Dzat Sejati, Blitar.

Banser diseret-seret dalam polemik tersebut. PW Ansor Jatim melalui sekretarisnya, Hasan Bisri, menjelaskan jika PC Ansor Kabupaten Blitar sudah melakukan klarifikasi Banser yang terlibat dalam video warga yang serbu Padepokan Nur Dzat tersebut.

"Yang saya tau begini, pimpinan cabang sudah melakukan klarifikasi bahwa isinya kami selaku pimpinan cabang tidak memberikan instruksi atau komando, atau perintah kepada siapapun anggota Banser terlibat dalam masalah itu," ujar Hasan, Selasa (2/8/2022).

Dalam hal ini, Hasan mengimbau para Banser di kota maupun di daerah-daerah, untuk tidak ikut serta dalam peristiwa. Meskipun pada waktu itu, para Banser yang diundang oleh orang yang sedang ada masalah.

Baca Juga: Gus Samsudin Laporkan Pesulap Merah ke Polisi Gara-gara Unggah Video Keributan di Depan Padepokan

"Saya sebagai PW, memang selama ini, Banser datang atau tidak datang berbagai peristiwa masyarakat, bergantung ketika kita diminta bantuan. Jika memang ada yang meminta bantuan terkena masalah, maka tidak turut serta, atau tidak ikut serta mempermasalahkan atau membenarkan masalah," ujarnya.

Dalam masalah yang terjadi di padepokan Nur Dzat, yakni permintaan warga menutup padepokan milik Gus Samsudin tersebut sempat viral di media sosial. Bahkan, saat permintaan warga untuk menutup padepokan diduga dihalangi oleh oknum orang berpakaian Banser.

Di sini, Hasan Bisri menengahi, jika Banser tidak diperbolehkan terlibat secara langsung maupun tak langsung.

"Banser tidak boleh terlibat dalam perkara atau masalahnya, yang dijaga Banser adalah kemanusiaannya bukan kesalahannya," tegasnya.

Sementara untuk pemakaian sebutan atau julukan Gus dalam kehidupan sehari-hari. Hasan mengatakan jika pemakaian sebutan tersebut harus bisa dijaga secara moral oleh pemakainya.

Baca Juga: Warga Asli Sekitar Padepokan Gus Samsudin Sayangkan Pengusiran Pesulap Merah: Tamu Ya Disambut yang Baik

"Itu hak masing-masing, namun secara moral sebutan Gus mesti dijaga oleh masing-masing pemakainya dan proporsional," kata Hasan Bisri.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More