SuaraJatim.id - Jamaah haji Indonesia yang masih di tanah suci bisa bergembira. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sejak Selasa, (02/08/2022) mencabut pembatasan di Kabah.
Pagar penghalang Kabah sendiri dipasang sejak 1 Juli 2020 untuk mencegah penyebaran COVID-19. Dengan begitu, jamaah tidak bisa mencium Hajar Aswad, batu hitam yang diyakini umat Muslim berasal dari surga.
Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Sheikh Abdur-Rahman As-Sudais mengatakan pagar penghalang Ka’bah diangkat karena pandemi mereda, menurut keterangan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Arab Saudi yang diterima di Jakarta, Kamis.
"Penciuman Hajar Aswad juga diizinkan dalam suasana yang aman, spiritual dan sehat. Ini di bawah bimbingan dan tindak lanjut dari Suci Sheikh Abdur-Rahman As-Sudais," menurut keterangan itu.
Baca Juga: Jamaah Haji di Tanah Suci Diimbau Tetap Jaga Prokes Saat Sentuh Hajar Aswad Kabah
Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci juga merumuskan rencana lanjutan untuk menyelenggarakan haji dan umrah, serta shalat di Hijr Ismail.
Presidensi bekerja sama dengan otoritas terkait untuk memberikan layanan terbaik di dua Masjid Suci agar jamaah dapat melakukan ritual mereka dengan mudah dan nyaman.
Hijr Ismail atau dikenal juga sebagai Al Hatim merupakan bangunan terbuka berbentuk bulat sabit (setengah lingkaran) yang ada di dekat Ka’bah.
Hijr Ismail adalah lokasi Nabi Ibrahim membangun tempat penampungan untuk putranya Nabi Ismail dan istrinya Siti Hajar.
Area sekitar tiga meter yang berdekatan dengan dinding di sisi Al Hatim sebenarnya merupakan bagian dari Ka’bah sedangkan sisanya berada di luar tempat suci umat Islam. Hukum shalat di dalam Hijr Ismail adalah sunah (tidak wajib, tetapi dianjurkan karena berpahala).
Baca Juga: Yakin Pandemi Covid-19 Mereda, Umat Islam Kembali Diperbolehkan Cium Hajar Aswad
Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan bahwa akan ada opsi pada aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna untuk membuat janji melakukan ritual mencium Hajar Aswad, menyentuh Pojok Yaman (Al Rukn Al Yamaani), dan melakukan shalat di Hijr Ismail.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengklarifikasi bahwa tidak ada layanan yang ditambahkan pada aplikasi Eatmarna untuk membuat janji bagi ritual tersebut.
Diimbau tetap jaga prokes
Saat ini masih ada jamaah haji asal Indonesia yang belum pulang ke tanah air. Oleh sebab itu, mereka diminta tetap menjaga protokol kesehatan.
Salah satu imbauan yakni tetap menjaga protokol kesehatan saat menyentuh hajar aswad di Kabah. Hal ini disampaikan Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah Muhammad Imran.
Ia mengimbau jamaah Indonesia untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) saat menyentuh dan mencium Ka'bah.
"Kita anjurkan jamaah tidak memaksakan diri untuk mencium Hajar Aswad jika ada kerumunan. Prokes tetap ditegakkan, menggunakan masker, hand sanitizer, sedapat mungkin hindari kerumunan," kata Imran di Mekkah, Kamis (04/08/2022).
Dia mengatakan, jamaah haji Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi lengkap COVID-19, yang diharapkan dapat melindungi dari paparan penyakit tersebut. Selain itu, jamaah Indonesia juga disiplin prokes menggunakan masker ketika umrah.
Sebelumnya, pembatas yang mengelilingi Ka'bah selama 2,5 tahun sudah dibuka kembali pada Kamis (2/8) pukul 22.50 Waktu Arab Saudi (WAS).
Jamaah haji maupun umrah sudah bisa kembali mencium dan menyentuh Ka'bah, setelah pembatas tersebut dibuka.
Ribuan jamaah mengantre di depan Hajar Aswad dan sekitar pintu Ka'bah itu, untuk dapat menyentuh kiblat umat Islam tersebut saat petugas membersihkan kawasan itu.
Jamaah lainnya yang melakukan tawaf atau berkeliling Ka'bah juga kerap berupaya untuk menyentuh semua sisi bangunan berbentuk kubus tersebut.
Saat bisa menyentuh bangunan yang diselimuti kain kiswah dari sutera berwarna hitam itu, tidak jarang jamaah juga mencium serta mengusap dinding Ka'bah sambil berdoa.
Pemerintah Arab Saudi kembali menerima jamaah haji dari luar negeri pada musim haji 1443 H / 2022 M dengan pembatasan setelah dua tahun ditutup karena pandemi COVID-19.
Namun jamaah haji tidak dapat menyentuh Ka'bah karena sekelilingnya dibatasi dengan bangunan setinggi sekitar 130 cm, sehingga jamaah hanya dapat melihat Ka'bah dari luar pembatas tersebut. ANTARA
Berita Terkait
-
Dedaunan vs Hajar Aswad, Ridwan Kamil Minta Netizen Pilih Desain Masjid di GBK
-
Detik-Detik Atta-Aurel Sentuh Multazam dan Cium Hajar Aswad, Sukses Bikin Netizen Merinding
-
Momen Raffi Ahmad Cium Hajar Aswad Bikin Haru: Definisi Mengejar Dunia untuk Memburu Akhirat
-
Terharu! Aurel Hermansyah-Atta Halilintar Cium Hajar Aswad, Doanya Bikin Mewek Netizen
-
Sama-sama Cium Hajar Aswad Saat Haji, Beda Aurel Hermansyah dengan Ria Ricis: Ada yang Ingat Mati Ada yang Curhat Dosa
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak