Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 11 Agustus 2022 | 20:49 WIB
Ilustrasi musik dangdut Joko Tingkir ngombe dawet. (pixabay)

SuaraJatim.id - Lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' dinilai kurang patut. Sebab Joko Tingkir merupakan tokoh yang sepatutnya dihormati.

Hal itu diungkap salah satu ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, H Ainul Yaqin. Dijelaskannya, lirik lagu tersebut dinilai kurang pantas. Sebab, Joko Tingkir merupakan salah satu tokoh ulama.

Joko Tingkir memilik nama asli Mas Karebet, putra Ki Kebo Kenongo. Joko Tingkir juga menjadi Raja Pajang bergelar Hadiwijaya.

“Yang jelas Joko Tingkir itu nama aslinya Mas Karebet. Putra Ki Kebo Kenongo, diambil menantu Sultan Trenggono, lalu menjadi raja pajang bergelar Sultan Hadiwijaya,” jelasnya mengutip dari beritajatim.com, Kamis (11/8/2022).

Baca Juga: MUI Mengecam Aksi Camat Payakumbuh Timur yang Berlenggok ala Citayam Fashion Week, Begini Alasannya

Ia menambahkan bahwa Joko Tingkir merupakan sosok yang dihormati dalam sejarah kerajaan Islam. Karena itulah, ia menilai lirik plesetan Joko Tingkir kurang patut.

“Apapun, ketokohannya dihormati dalam sejarah kerajaan Islam. La mosok ngombe dawet (la masak minum dawet), kesannya bikin guyonan. Kurang patut,” tegasnya.

“Ya, kalau meresahkan dihentikan saja. Intinya, kurang patut, maka bikin resah,” tandasnya.

Load More