SuaraJatim.id - Kasus kenakalan remaja kembali terjadi di Jatim. Belum reda peristiwa kematian seorang pelajar SMKN 2 Jember akibat ditendang kawannya sendiri, peristiwa serupa terjadi lagi.
Di Sidoarjo, seorang pelajar berinisial DS (16), tewas setelah dikeroyok 10 orang tidak dikenal. Anak Baru Gede (ABG) asal Desa Ketajen Kecamatan Gedangan itu mengalami luka parah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Namun nyawa bocah di bawah umur itu tidak tertolong akibat luka serius pada tubuhnya. DS dikeroyok di depan Kantor Pusat JNE di Jalan Mandala Desa Semambung Kecamatan Gedangan.
Peristiwa ini disebut-sebut terjadi pada Rabu (24/08/2022) kemarin. Seperti dijelaskan Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono, korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo.
Kejadian itu pun sudah dilaporkan oleh pihak keluarga korban ke Polresta Sidoarjo. "Betul, perkara tersebut sudah dilaporkan ke Polresta Sidoarjo, untuk penanganan lebih lanjut," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (25/8/22).
Sebelumnya, pengeroyokan korban DS nongkrong di sebuah warkop bersama temannya yang berinisial LM (15) warga Sedati. Lantaran ada kendala pada motor korban DS, akhirnya korban minta tolong kepada LM untuk diantarkan pulang ke rumah korban, dengan cara motor korban didorong.
Di tengah perjalanan, saat berada di depan kantor pusat JNE Jalan Mandala Desa Semambung Kec. Gedangan, korban DS bertengkar dengan seseorang yang tidak di kenal.
Saat terjadi pertengkaran itu, LM berusaha melerai, namun tiba-tiba datang, kurang lebih 10 orang secara bersama-sama ikut melakukan pengeroyokan terhadap korban dan LM.
Usai melakukan pengeroyokan dengan cara memukul dengan tangan kosong dan menginjak-injak korban, para pelaku melarikan diri. Akibat pengeroyokan itu korban DS mengalami luka dibeberapa bagian tubuh.
Baca Juga: Perwira Polisi Dipecat, Ternyata Nyabu di Ruang Mapolsek
Dalam keadaan terluka parah, LM mengantarkan korban DS pulang. Mengetahui korban dalam keadaan luka parah, keluarga korban langsung membawa korban ke IGD RSUD Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan medis. Dalam masa perawatan itu, nyawa korban meregang atau tak tak tertolong.
Dengan adanya kejadian tersebut, keluarga korban langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolresta Sidoarjo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Iya perkara pengeroyokan tersebut, sekarang dalam penyelidikan anggota Satreskrim Polresta Sidoarjo," tegas Iptu Tri Novi Handono.
Berita Terkait
-
Perwira Polisi Dipecat, Ternyata Nyabu di Ruang Mapolsek
-
Positif Narkoba, Kapolsek Sukodono AKP I Ketut Agus Dicopot
-
Kapolsek dan Anak Buahnya Diduga Nyabu di Kantor Polisi, Begini Nasibnya Sekarang
-
Lagi! Setelah Polisi Sidoarjo, Kini 8 Anggota Polsek Sukomanunggal Surabaya Diamankan Terkait Narkoba
-
Kabid Propam Polda Jatim Bungkam Ditanya Terkait Namanya Tercantum di Konsorsium 303
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
BRI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Bencana Sumatra, Dukung Percepatan Pemulihan
-
BRI Siapkan Rp21 Triliun Sambut Nataru 2025/2026, Bisa Didapat via BRImo dan AgenBRILink
-
Nasib Jamaah Haji Asal Malang Hilang di Mekkah Belum Diketahui, Petugas Tes DNA Keluarga
-
Lebih dari 2 Dekade di Pasar Modal, Saham BBRI Telah Bertransformasi Berkelanjutan
-
Kronologi Pelajar SD Tulungagung Terpapar Jaringan Teroris Lewat Medsos, Kini Didampingi Intensif