Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 01 September 2022 | 16:26 WIB
Pendiri Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saiful Mujani. (tangkapan layar)

SuaraJatim.id - Peta politik nasional memang sangat dinamis menjelang Pemilu 2024 nanti. Sejumlah lembaga survei sudah melakukan riset terkait nasib sejumlah partai politik.

Misalnya Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Dalam surveinya, nasib PAN bisa dibilang berbahaya sebab terancam tidak akan lolos parlemen di 2024 nanti. Hal ini disampaikan Pendiri SMRC Saiful Mujani.

Ia mengatakan, bahkan bukan hanya PAN, melainkan PPP juga mengalami nasib serupa. Kedua partai itu terancam tidak lolos ke parlemen akibat pemilih partai yang kemungkinan ditarik oleh partai lain.

"Yang paling mengkhawatirkan tidak masuk ke Senayan pada 2024, jika tidak ada kerja ekstrakeras adalah PAN dan PPP," kata Saiful dalam Program Bedah Politik di kanal YouTube SMRC TV, Kamis (01/09/2022).

Baca Juga: Survei: Masyarakat Indonesia Ingin Pemerintah Aktif Damaikan Rusia dan Ukraina

Untuk melihat partai mana yang memiliki pemilih yang loyal dan tidak, SMRC melakukan survei opini publik secara nasional dengan mengajukan pertanyaan pada para pemilih yang ikut di Pemilu 2019, "Kalau bapak atau ibu memilih sekarang, partai mana yang akan dipilih?"

Dari survei opini publik itu, kata Saiful, yang menarik dari hasil PAN adalah para pemilih partai tersebut pada 2019 ternyata sekarang belum menentukan pilihan, yakni 31,2 persen. Suara yang stabil memilih PAN sekitar 54,2 persen.

Karena suara PAN pada Pemilu 2019 sebesar 6,8 persen, maka jika yang kembali memilih partai ini hanya separuhnya, ada kemungkinan PAN tidak akan lolos ke parlemen pada pemilu mendatang.

Besarnya pemilih PAN yang masih menunggu ini, paparnya, kemungkinan ditarik oleh partai baru yang didirikan oleh Amin Rais, yakni Partai Ummat.

"Begitu Pak Amin Rais tidak ada di situ, dan karena mereka loyal pada Pak Amin Rais, maka mereka akan hijrah juga," kata Saiful menambahkan.

Baca Juga: SMRC: Mayoritas Warga Yakin Pemerintah Bisa Cegah Krisis Ekonomi

Saiful melanjutkan, jika kelompok ini tidak menambah atau menarik suara partai lain, maka baik PAN pimpinan Zulkifli Hasan maupun Partai Ummat bentukan Amin Rais akan mengalami kerugian karena terancam tidak lolos parliamentary threshold 4 persen.

"Keduanya bisa sama-sama tidak lolos kalau mereka tidak menambah kekuatan dari partai lain," kata Saiful.

Sementara itu, sebesar 56,7 persen pemilih PPP pada 2019 mengatakan akan kembali memilih PPP. Ada 22,5 persen yang sekarang menyatakan memilih Partai Demokrat, dan yang mengatakan akan memilih PDIP sebesar 8,3 persen.

"Yang mengkhawatirkan bagi PPP adalah pemilih PPP yang belum menentukan pilihan cenderung sedikit, 11 persen. Ini berbahaya. Kalau tidak ada upaya yang ekstra, mungkin partai yang akan mengikuti adalah Hanura yang tidak lolos ke Senayan, padahal PPP pernah ada di Senayan," kata Saiful.

Saiful mengingatkan bahwa perolehan suara PPP pada Pemilu 2019 adalah 4,5 persen. Jika setengahnya berkurang, maka partai ini akan tidak lolos ke Senayan. ANTARA

Load More