Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 02 September 2022 | 20:13 WIB
Ilustrasi mayat perempuan (shutterstock)

SuaraJatim.id - Seorang pria buruh migran alias Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Tengah mengakhiri hidupnya di Jepang. Ia bunuh diri setelah 4 hari bekerja.

Pria tersebut diketahui berusia 22 tahun dan tinggal di Prefektur Saitama. Dia baru tiba pada April 2022 untuk bekerja di konstruksi saluran pipa air.

Kabar kematian pemuda tersebut dibenarkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo. KBRI menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada 25 Agustus lalu.

"Tim KBRI Tokyo sejak 25 Agustus 2022 telah menangani kejadian ini," menurut keterangan KBRI Tokyo dalam akun Twitter resminya, Jumat (02/09/2022).

Baca Juga: Pemuda Sukabumi di Laos Jadi Korban TPPO, Diminta Rp59 Juta Jika Ingin Pulang

KBRI Tokyo memastikan jenazah pria tersebut telah dimandikan secara Islam pada Kamis (01/09/2022).

"Mari kita sama-sama doakan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya," lanjut KBRI Tokyo di Twitter.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pria tersebut menghilangkan nyawanya.

Kasus bunuh diri kerapkali ditemukan di Jepang, bahkan menurut studi yang dilakukan Universitas Tokyo, kasus bunuh diri bertambah sebanyak 8.000 kasus selama pandemi sejak Maret 2020 hingga Juni 2022.

Warga berusia 20 tahun merupakan kelompok terbesar yang melakukan bunuh diri akibat pandemi sebanyak 1.837 kasus atau menyumbang sebesar 30 persen dari total kasus bunuh diri di negeri Sakura itu.

Baca Juga: Polisi Gagalkan Pengiriman TKI Ilegal ke Kamboja

Jenazah Dipulangkan ke Indonesia

Jenazah TKI yang bunuh diri di Jepang akan dipulangkan ke Indonesia besok, Sabtu (03/09/2022).

Hal itu disampaikan Koordinator Fungsi Protokoler dan Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (Tokyo) Ali Sucipto.

"Penerbangan besok dengan pesawat Garuda Indonesia, rencananya besok tiba di Indonesia," katanya dikutip dari Antara.

Rencananya, lanjut dia, jenazah akan dibawa ke Jawa Tengah, tempat jenazah pria berusia 22 tahun itu berasal.

Ali mengatakan belum diketahui penyebab pria tersebut mengakhiri hidupnya pada 25 Agustus lalu.

Pria tersebut sehari-hari bekerja di bidang konstruksi pipa saluran air dan baru tiga bulan bekerja di Jepang.

Ali menambahkan bahwa KBRI Tokyo juga sudah berkoordinasi dengan perusahaan tempat WNI itu bekerja.

Untuk menghindari kejadian seperti itu terulang di kemudian hari, Ali berpesan bahwa KBRi Tokyo memiliki fasilitas hotline selama 24 jam yang bisa dihubungi oleh WNI di seluruh Jepang, di antaranya +818035068612 dan +818049407419

"Siapa saja bukan hanya pemagang, siapa saja yang memiliki masalah apa pun bisa menghubungi hotline KBRI 24 jam," katanya.

Berdasarkan data KBRI Tokyo, terdapat sekitar 65.000 WNI di seluruh wilayah Jepang.

Load More