3. Bupati Sumantri Magetan
Pada 2013 silam, Bupati Magetan Sumantri juga pernah menjadi bahan tertawaan para PNS Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Magetan. Sebab, Sumantri tidak hafal mengucap Pancasila saat upacara peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-67 Kemenag, di alun-alun kabupaten setempat, Kamis Januari tahun lalu.
Sebagai inspektur upacara kala itu, Bupati Sumantri berkewajiban mengucapkan Pancasila untuk diikuti peserta upacara. Sila pertama berhasil diucapkan dengan baik. Namun, di sila kedua dia berucap, "Persatuan Indonesia."
Kontan, para peserta upacara tertawa, dan tak sedikit yang berteriak-teriak untuk mengoreksi kesalahan sang bupati. 'Ini kebangetan," kata peserta upacara yang tak mau disebutkan namanya.
Usai upacara, Sumantri yang dikonfirmasi menganggap ketidakhafalannya mengucap Pancasila itu sebagai sesuatu yang wajar. Terlebih, kata Sumantri, kesalahan ucap seketika itu juga sudah dia benarkan.
"Bupati itu manusia bukan malaikat yang tidak luput dari lupa dan salah," kata Sumantri lewat Kepala Humas dan Protokol Pemkab Magetan, Saif Muhclisin, seperti dikutip media lokal.
3. Gubernur Riau Wan Abubakar
Insiden Pancasila lagi-lagi terjadi saat upacara. Gubernur Riau Wan Abubakar bukan tidak hafal mengucapkan Pancasila dalam upacara peringatan Hari Pahlawan 2008 di halaman kantor gubernur. Tapi dia lupa membacakan sila kelima dari teks Pancasila yang dipegangnya.
Ya, sila Pancasila yang berjumlah lima hanya dibaca empat. Sila kelima yang berbunyi, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" sama sekali tak dibacanya. Ia langsung menyerahkan teks Pancasila padahal baru membaca empat sila.
Baca Juga: Dengan Suara Bergetar, Ketua DPRD Lumajang Anang Ahmad Mundur Buntut Insiden Tidak Hafal Pancasila
Setelah itu, seakan tidak ada kesalahan apa pun, upacara tetap berlanjut. Wan pun tetap bersemangat saat menyampaikan pidato upacara. Usai upacara, kepada wartawan gubernur mengaku khilaf tidak membaca sila kelima Pancasila.
"Saya silaf dan di kaca mata saya tiba-tiba ada semut merah," ujarnya tak serius.
4. Tak hapal berjamaah
Pada 2010 malah lebih tragis lagi. Bagaimana tidak tujuh calon bupati di Pilkada Soppeng Sulawesi Selatan hanya satu yang hafal Pancasila. Peristiwa ini terjadi debat terakhir Pilkada Soppeng, Juni 2010.
Dari tujuh cawabup yang tampil dalam debat di Gedung KONI Watansoppeng itu, hanya cawabup Supriansa dari pasangan Sulham Hasan- Supriansa (SULAPA) yang hafal Pancasila. Selebihnya, para Cawabup terbata- bata dan tidak beraturan saat diminta menyebutkan satu persatu lima dasar kehidupan bangsa Indonesia itu.
5. Calon hakim konstitusi gugup baca sila keempat
Berita Terkait
-
Dengan Suara Bergetar, Ketua DPRD Lumajang Anang Ahmad Mundur Buntut Insiden Tidak Hafal Pancasila
-
Profil Anang Ahmad Syaifuddin, Ketua DPRD Lumajang yang Mengundurkan Diri karena Tak Hafal Pancasila
-
Profil Anang Akhmad Syaifuddin Ketua DPRD Lumajang yang Mengundurkan Diri karena Tak Hafal Pancasila
-
Profil Anang Akhmad Syaifuddin, Ketua DPRD Lumajang Mundur karena Tak Hafal Pancasila
-
Ketua DPRD Lumajang Mundur dari Jabatan, Bupati Lumajang Bayar Kesalahan
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, BRI: Ciptakan Peluang Ekonomi di Wilayah Sekitarnya
-
Dorong UMKM, BRI: Pemberdayaan yang Konsisten Jadi Bekal bagi Pelaku Usaha untuk Berkembang
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak
-
DVI Jatim Ungkap Identitas 3 Korban Ponpes Al Khoziny: Ini Datanya!