Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 15 September 2022 | 15:05 WIB
Ilustrasi HIV/AIDS [Yayasan AIDS Indonesia]

Mendapati hal itu, Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina tidak memungkiri adanya penambahan kasus HIV/AIDS di Surabaya.

Dia menyebut, penderita tersebar di seluruh Surabaya, namun paling banyak berada di Kecamatan Wonokromo.

Sedangkan kelompok usia rentan terkena HIV/AIDS bergeser dari usia pelajar dan mahasiswa pada 2021 ke kelompok usia pekerja dan karyawan di tahun ini.

"Kalau di Bandung adalah usia kuliah atau pelajar, sedangkan sekarang data di kami rentang usia 29 tahun sampai 40 tahun. Jadi para karyawan," kata dia.

Baca Juga: Penderita HIV/AIDS di Surabaya Melonjak, Didominasi Kelompok Usia Pekerja

Nanik menambahkan, sebagai langkah pencegahan, pihaknya terus melakukan sosialisasi. Selain itu, juga berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait. "Persoalan kesehatan penyelesaiannya tidak bisa kami sendiri, melainkan dengan menggandeng pihak-pihak terkait," ujar dia.

Sementara untuk pengobatan kepada yang sakit, Nanik menjelaskan, pihaknya mendapatkan droping bantuan obat ARV dari Kemenkes RI. Kemudian didistribusikan ke 13 puskesmas dan 10 rumah sakit, baik milik pemda maupun swasta di Kota Surabaya.

"Obat ini kami didistribusikan ke puskesmas, namun tidak semua puskesmas mendapatkannya. Hanya puskesmas tertentu yang kita tunjuk untuk terapi pasien HIV/AIDS," kata Nanik. ANTARA

Load More