Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 22 September 2022 | 09:25 WIB
Polisi Redam Konflik Pembakaran Truk Tembakau di Pamekasan Agar Tak Melebar Jadi Konflik Suku
Truk tembakau dibakar di Pamekasan [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Pembakaran truk tembakau di Pamekasan Madura merembet menjadi konflik antar suku Jawa vs Madura. Saling ancam dan balas merebak di media sosial.

Agar konflik tidak melebar, Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Triyanto menyatakan pihaknya mulai konsentrasi untuk meredam isu konflik antarsuku pascakasus pembakaran truk itu.

Peristiwa ini sendiri terjadi pada, 15 September lalu. Saat itu dua truk tembakau asal Bojonegoro Jawa Timur masuk ke Madura.

Sesampainya truk di sana dicegat oleh sejumlah orang lalu dibakar. Sementara sopirnya waktu itu lari dan kabur meminta perlindungan ke Polres.

Baca Juga: Jangan Panik! PT Pupuk Indonesia Jamin Ketersediaan Pupuk Bersubsidi untuk Petani Tembakau di Temanggung

"Dukungan pemberitaan media yang mendidik dan mencerahkan sangat kami harapkan sehingga kasus pembakaran truk pengangkut tembakau Jawa tidak kian memanas," kata AKBP Rogib Triyanto di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (22/09/2022).

Sejak kasus pembakaran truk pengangkut tembakau Jawa terjadi di Pamekasan, sebagian pegiat media sosial berupaya mengarahkan kejadian tersebut sebagai bibit konflik suku, antara Jawa dan Madura.

Ancaman untuk melakukan aksi balasan terhadap kendaraan bermotor dengan pelat nomor Madura (M) dalam bentuk tertulis di sejumlah platform media sosial juga mulai bereda.

"Yang perlu kami tegaskan bahwa kasus pembakaran truk pengangkut tembakau Jawa di Pamekasan yang terjadi pada tanggal 15 September 2022 murni kriminal," katanya.

Kapolres meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak bertanggung jawab yang beredar di media sosial tersebut.

Baca Juga: Ini Dia Tembakau Grompol untuk Bahan Baku Cerutu, Dikembangkan Petani Bantul

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Pamekasan untuk melakukan komunikasi langsung dengan Pemkab dan Polres Bojonegoro karena truk pengangkut tembakau Jawa yang dibakar oleh sekelompok massa di Pamekasan itu berasal dari Bojonegoro.

"Sekali lagi, kasus pembakaran truk pengangkut tembakau Jawa di Pamekasan murni kasus tindak pidana kriminal dan saat ini sebagian tersangka telah ditangkap. Jadi, bukan kasus persaingan usaha yang mengarah pada antarsuku," katanya menegaskan.

Kasus pembakaran truk pengangkut tembakau Jawa ini di Pamekasan itu bermula saat dua truk bernomor polisi S-8413-D yang dikemudikan oleh Busro (45) warga asal Desa Prayungan, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro dan truk bernomor polisi S-9389-UF yang dikemudikan Supriyanto (40) warga Desa/Kecamatan Baureno, Bojonegoro melintas di perempatan Jalan Asem Manis Pamekasan.

Tiba-tiba sekelompok orang mengendarai beberapa mobil pikap datang mendekat dan menghentikan laju truk yang mengangkut tembakau asal Pulau Jawa itu.

Massa selanjutnya menurunkan tembakau rajang yang diangkut truk bernomor polisi S-9389-UF, sedangkan truk bernomor polisi S-8413-D melanjutkan perjalanan.

Namun, sesampainya di lapangan Desa Bulai, truk dibakar oleh massa, sedangkan truk bernomor polisi S-9389-UF meminta pengamanan dari amuk massa ke Mapolres Pamekasan.

Load More